INDOSPORT.COM - Ancaman Barcelona yang ingin meraih juara LaLiga Spanyol 2020-2021 sejatinya bukan berasal dari Real Madrid semata. Pelatihnya, Ronald Koeman, justru menyebut kubu ini sebagai penghadang utama tim.
Semua berawal dari kegagalan terbaru Catalan yang menargetkan trofi juara perdana musim ini. Sebagaimana diketahui, niat hati memenangkan Supercopa de Espana, mereka malah harus rela alami kekalahan dramatis kontra Athletic Bilbao dengan skor 2-3.
Hanya mampu cetak angka lewat brace Antoine Griezmann, kegagalan El Barca juga diwarnai dengan noda kala aksi keras Lionel Messi memukul Asier Villalibre selaku striker Los Leones. Menurut pelatih Blaugrana pertandingan ini sarat ketidakadilan.
Ya, imbas tak jadi buktikan tajinya lewat trofi Piala Super Spanyol, Koeman tanpa ragu menyebut musuh berat Barcelona justru ialah kubu wasit. Masuk akal mengingat beberapa kali dirinya merasa Real Madrid jauh dapat keistimewaan di LaLiga Spanyol.
"Saya sebaiknya tak bicara soal wasit, itu hanya akan mengulangi apa yang sudah saya benci. Saya tak pernah mengerti VAR, karena dalam lima pertandingan mereka tak juga memihak kami," ucapnya usai kekalahan El Clasico dilansir Marca.
Eks pelatih Timnas Belanda ini memiliki gagasan jika pihak ofisial punya andil hasil-hasil menyedihkan menyertai Barca saat bersua Getafe, Sevilla, Real Madrid, dan Juventus. Ia pun sempat menyentil kala Eibar tak dapat penalti lawan El Real.
"Sembilan dari 10 fans Madrid akan bilang kepada anda adanya penalti. Kebanyakan kalangan tidak mengerti mengapa terkadang hal tersebut dicap penalti, sementara lainnya tak seperti itu," imbuhnya lagi.
Jika bicara soal keuntungan, mantan wasit liga kasta atas Negeri Matador, Eduardo Iturralde Gonzalez sendiri menuturkan 90 persen hakim lapangan memang memihak Los Merengues. Walaupun sulit dipercaya, hasilnya terlihat sejak mereka juara musim lalu.
Real Madrid entah mengapa mendapat keuntungan oleh VAR sekaligus putusan wasit berupa penalti hingga lakoni LaLiga Spanyol kali ini. Tak ayal, baik Barcelona dan Ronald Koeman mulai khawatir, kegagalan mereka terjadi lagi karena alasan serupa.