INDOSPORT.COM - Sejumlah pemain bintang yang membela Chelsea kini mulai dipertanyakan kualitasnya seiring penampilan buruk klub dalam dua bulan terakhir.
Chelsea kembali harus merasakan pahitnya kekalahan saat ditumbangkan Leicester 2-0 pada pekan ke-18 Liga Inggris 2020/21. Itu adalah kekalahan kelima yang Chelsea terima dalam delapan laga terakhir.
Penampilan buruk yang ditampilkan The Blues pun membuat posisi mereka di klasemen terus melorot hingga menembus peringkat ke-8 Liga Inggris. Situasi ini jelas sangat berbahaya mengingat Chelsea musim ini ditargetkan menjadi pesaing juara.
Chelsea mengawali musim ini secara meyakinkan dengan merekrut banyak bintang ternama dengan harga sangat mahal seperti Kai Havertz, Timo Werner, sampai Hakim Ziyech. Setelah sempat tampil stabil di tiga besar, Chelsea tiba-tiba mengalami penurunan performa yang luar biasa.
Namun begitu, benarkah semua kesalahan ini bertumpu pada Lampard seorang? Sebab jika kita telaah lebih mendalam sejatinya bukan Lampard saja yang jadi penyebab penurunan performa Chelsea.
Sejumlah pemain terlihat tampil di bawah ekspektasi. Berikut ini kami rangkum empat pemain yang kualitasnya mulai dipertanyakan di Chelsea.
1. Timo Werner
Chelsea harus menebus klausul rilis Timor Werner senilai 54 juta euro (Rp861 miliar). Dengan nominal transfer sebesar itu, The Blues pun menaruh harapan tinggi kepada Timo Werner.
Namun sayangnya Werner belum mampu membayar kepercayaan klub. Musim ini, Werner baru mencetak 9 gol dari 27 laga.
Di Liga Inggris, Werner bahkan baru membuat 4 gol dari 19 pertandingan. Jumlah itu tentu masih jauh dari harapan.
Sebagai striker nomor 9 Timnas Jerman dan mantan mesin gol RB Leipzig, Timo Werner seharusnya saat ini tengah bersaing dalam perburuan gelar top skor bersama Mohamed Salah dan lainnya.
Kualitas Timo Werner pun mulai dipertanyakan. Jika tak juga kunjung bersinar di Stamford Bridge, bisa jadi ia akan jadi 'The Next Shevchenko' yang tampil melempem.
2. Kai Havertz
Tak berlebihan jika kita menyebut Kai Havertz tampil flop di Chelsea. Bagaimana tidak, sampai paruh musim 2020/21, ia cuma mencatatkan 1 gol dan 3 assist dari 16 pertandingan Liga Inggris.
Jumlah itu tentu masih jauh di bawah ekspektasi meningat harga Havertz ketika didatangkan sangatlah tinggi. Apalagi saat di Bayer Leverkusen musim lalu, Havertz tampil sebagai pemain terbaik.
Saat ini Chelsea asuhan Frank Lampard sangat membutuhkan Kai Havertz lebih dari apapun. The Blues sangat menanti assist-assist dan gol dari Havertz di lini tengah.
Salah satu penyebab buruknya lini depan Chelsea musim ini adalah supply bola matang yang minim dari sektor gelandang serang. Masalah adaptasi diyakini jadi penyebab lembeknya penampilan Kai Havertz musim ini.
3. Reece James
Bintang muda Timnas Inggris, Reece James, awal musim ini digadang-gadang sebagai bek masa depan The Blues. Pelatih Frank Lampard pun memberikannya kepercayaan untuk mengisi pos bek sayap kanan.
Namun, semakin mendekati paruh musim, Reece James perlahan mengalami penurunan performa yang cukup mengganggu. Puncaknya adalah pada laga melawan Leicester City.
Reece James bermain sangat buruk saat The Blues dikandaskan The Foxes 2-0. James yang main sebagai pengganti Cesar Azpilicueta di pertahanan, tak mampu berkutik saat bomber Leicester, Maddison melakukan penetrasi ke kotak penalti yang berujung gol untuk Leicester.
Mudahnya Reece untuk ditembus membuat ia banjir kritikan. Meski begitu, pemain 21 tahun tersebut diharapkan dapat berkembang lebih baik lagi di masa mendatang.
4. Edouard Mendy
Sempat digadang-gadang sebagai juruselamat lini belakang Chelsea, Edouard Mendy akhirnya berujung jadi pesakitan. Setelah tampil meyakinkan di beberapa laga awal Chelsea, Edouard Mendy gagal mempertahankan tren positif tersebut menjelang paruh musim.
Berakhirnya bulan madu Mendy dengan Chelsea diawali dengan dua kekalahan beruntun yang dialami The Blues, yakni dari Wolverhampton (1-2) dan Everton (1-0).
Kekalahan itu menghadirkan catatan buruk bagi kiper Chelsea, Edouard Mendy. Pasalnya, kiper asal Senegal ini kini tercatat gagal meraih cleansheet di 3 laga beruntun untuk The Blues.
Meski ada andil dari buruknya barisan belakang Chelsea, namun kegagalan Mendy melakukan sejumlah penyelamatan juga patut mendapat sorotan.
Edouard Mendy datang ke Liga Inggris pada 24 September lalu, sebagai rekrutan ketujuh Chelsea di bursa transfer musim panas. Sang penjaga gawang diboyong dari Rennes dengan banderol 25 juta euro (Rp436 miliar) dan dikontrak 5 tahun. Chelsea sepertinya harus mulai membayar perjudian mereka setelah merekrut kiper yang tidak memiliki nama besar di Eropa.