INDOSPORT.COM - PT Bali Bintang Sejahtera Tbk membuat pernyataan resmi terkait volatilitas transaksi efek yang terjadi pada awal Januari 2021. Perusahaan yang menuangi Bali United ini memastikan tak mengetahui fakta material maupun aktivitas pemegang saham yang mempengaruhi volatilitas tinggi.
Volatilitas atau fluktuasi pasar dalam satu periode yang terjadi pada Bali United cukup mengagetkan. Di saat aktivitas sepak bola sedang terhenti, transaksi efek emiten BOLA tiba-tiba meningkat atau terjadi volatilitas tinggi.
Frekuensi perdagangan saham Bali United mengalami peningkatan tajam pada bulan Januari. Bila biasanya frekuensi harian Bali United jarang menembus 200 kali transaksi, namun pada 12-18 Januari terjadi peningkatan berlipat.
Bahkan pada 13 Januari lalu, terjadi transaksi 17.482.600 lembar saham dengan nilai Rp3,51 Miliar. Nilai itu terjadi dengan frekuensi 814 transaksi.
Harga saham Bali United pun mengalami kenaikan signifikan. Pada 11 Januari, harga saham Bali United berada pada level Rp175 per lembar. Angka itu terus naik hingga pada 14 Januari, harga saham Bali United berada pada level Rp228 per lembar.
PT Bali Bintang Sejahtera Tbk pun kemudian membuat pernyataan resmi atas permintaan Bursa Efek Indonesia melalui surat nomor S-00411/BEI.PP2/01-2021. Bali United memastikan tak mengetahui informasi atau fakta material yang mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi permodalan.
Bali United juga memastikan tak mangetahui aktivitas para pemegang saham. Bali United pun tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat.
"Perseroan tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.04/2017 Tentang Laporan Kepemilikan atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka," demikian salah satu poin pernyataan Bali United dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu (20/1/21).
Ditambahkan Chief Executive Officer (CEO) Bali United, Yabes Tanuri, pergerakan harga saham tak sepenuhnya dipengaruhi performa tim. Bahkan pada bulan Januari saja, tim sepak bola Bali United tak melakukan aktivitas apapun.
"Ini semua tergantung dari pasar, bukan sepenuhnya tergantung performa tim di kompetisi," tutur Yabes Tanuri.
Pada penutupan perdagangan, Rabu (20/1/21), harga saham Bali United berada di level Rp216 per lembar. Terjadi 176 transaksi dengan total 319.500 lembar saham. Nilai dari transaksi itu mencapai Rp67.264.000.