INDOSPORT.COM - Hasil kurang maksimal yang didapatkan AS Roma baik di Serie A Liga Italia dan pentas lainnya musim ini membuat kursi kepelatihan Paulo Fonseca di ujung tanduk. Nama mantan pelatih Juventus dan Napoli, Maurizio Sarri, pun masuk dalam bursa calon pelatih anyar.
Setelah digadang-gadang sebagai salah satu kompetitor kuat di kompetisi teratas Negeri Pizza, Serigala Ibu Kota malah tampil mengecewakan. Baru-baru ini, mereka alami kekalahan mengejutkan 2-4 lawan tim promosi, Spezia, di Coppa Italia.
Hasil memalukan ini pun tak lepas dari dua kartu merah yang menimpa Gianluca Mancini dan Pau Lopez hingga pelanggaran penggantian enam pemain. Lengkap sudah rangkuman bobroknya AS Roma yang sebelumnya dipecundangi 0-3 oleh Lazio di Serie A Liga Italia.
AS Roma pun dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk mencari pelatih baru. Nama Maurizio Sarri muncul bersamaan dengan Massimiliano Allegri.
Munculnya nama Sarri dalam bursa calon pelatih anyar Roma terbilang menarik. Sebab, Sarri telah memiliki pengalaman di level teratas Liga Italia.
Setidaknya terselip tiga alasan mengapa Maurizio Sarri adalah sosok pelatih yang tepat untuk AS Roma. Berikut ulasannya.
1. Sepak Bola Menyerang
AS Roma di bawah Fonseca bermain dengan strategi 3-4-2-1. Formasi ini memang terbilang cukup langka di Italia.
Sayangnya, AS Roma tampil kurang konsisten dengan skema ini. Selain itu, mengaca kepada materi pemain yang dimiliki Il Lupi, banyak yang akhirnya harus dikorbankan demi skema milik Paulo Fonseca tersebut.
Kedatangan Maurizio Sarri pun bisa dijadikan solusi. AS Roma musim ini memiliki skuad yang ofensif.
Mereka memiliki dua fullback andalan Timnas Italia, Davide Santon dan Leonardo Spinazolla. Selain itu, di lini tengah mereka memiliki setidaknya lima pemain dengan kemampuan alami sebagai gelandang serang.
Mereka adalah Jordan Veretout, Gonzao Villar, Bryan Cristante, Borja Mayoral, sampai Amadou Diawara. Belum lagi, AS Roma memiliki playmaker sekelas Henrikh Mhkitaryan dan Nicolo Zaniolo.
Modal ini sudah cukup untuk membuat Maurizio Sarri bekerja maksimal di Roma. Maurizio Sarri dikenal sebagai pelatih yang menganut sepak bola menyerang modern. Dengan formasi 4-3-3, AS Roma bisa dibawa tampil lebih agresif dan menyerang ketimbang saat ini.
2. Hapal Betul Persaingan Juara
Tiga tahun melatih Napoli, dan masing-masing semusim memegang Chelsea dan Juventus, sudah cukup untuk membuat Sarri menjadi pelatih yang sangat berpengalaman dalam persaingan juara.
Sejak melatih Napoli, Sarri sudah terbiasa dalam persaingan juara di papan atas. Bahkan, bersama Chelsea dan Juventus ia berhasil mempersembahkan trofi.
Hal ini tentu menjadi nilai plus Sarri di mata AS Roma. Keputusan AS Roma merekrut Paulo Fonseca dari Shakhtar Donetsk bisa diperdebatkan lantaran pelatih berkebangsaan Portugis itu belum katam persaingan juara/scudetto.
Sarri pun diyakini tidak akan canggung jika diminta melatih AS Roma musim dingin ini. AS Roma di bawah Sarri bisa dibilang 'aman' tembus tiga besar klasemen.
3. Maksimalkan Potensi dan Ogah Belanja Besar
Alasan berikutnya mengapa Maurizio Sarri adalah pelatih yang tepat untuk AS Roma adalah karena dirinya bukanlah tipe allenatore yang gemar berbelanja besar di bursa transfer.
Sejak menangani Empoli dan Napoli, Sarri sudah dikenal sebagai pelatih yang lebih suka memaksimalkan potensi pemain. Banyak pemain muda Liga Italia bersinar di bawah asuhan Maurizio Sarri.
AS Roma seperti diketahui bukanlah tim yang secara tradisional suka jor-joran di bursa transfer. Memiliki Maurizio Sarri di dalam tim tentu menjadi sebuah keuntungan. AS Roma saat ini memiliki cukup banyak pemain muda di dalam tim yang bisa terbantu oleh hadirnya Maurizio Sarri.