INDOSPORT.COM - Mantan pelatih PSG, Thomas Tuchel, kabarnya akan menggantikan Frank Lampard di Chelsea, kira-kira bakal seperti apa The Blues di tangan Tuchel?
Kabar mengejutkan datang dari sepak bola Inggris. Pelatih kenamaan Chelsea, Frank Lampard, dikabarkan bakal segera dipecat dalam waktu dekat.
Mengutip dari laporan jurnalis olahraga ternama Italia, Fabrizio Romano, melalui instagram resminya, manajemen The Blues dikabarkan telah membuat keputusan untuk memecat Frank Lampard menyusul hasil mengecewakan dalam beberapa bulan terakhir.
Meski baru menang dari Luton Town di Piala FA, Chelsea harus diakui tengah dalam kemerosotan musim ini. Timo Werner dkk cuma meraih dua kemenangan dari delapan laga terakhir di Liga Inggris.
Belum lama The Blues dikalahkan oleh Man City 1-3 dan Leicester 2-0 yang membuat posisi mereka di klasemen semakin merosot. Kursi kepelatihan Lampard pun semakin digoyang.
Masih dari sumber yang sama, manajemen The Blues kabarnya akan menggantikan Frank Lampard dengan mantan pelatih Paris Saint-Germain, Thomas Tuchel. Saat ini Thomas Tuchel dilaporkan tinggal menerima tawaran kontrak saja dari manajemen Chelsea.
Jika benar Thomas Tuchel akan datang ke Stamford Bridge, keuntungan dan kerugian apa yang kemungkinan akan didapatkan oleh Chelsea?
Untung-Rugi Chelsea Dilatih Tuchel
Nama Thomas Tuchel menjadi perbincangan setelah dipecat oleh Paris Saint-Germain. Bahkan, hingga PSG mendapat pelatih baru, namanya tetap menjadi perbincangan karena disebut sebagai kandidat kuat pengganti Frank Lampard di Chelsea.
Thomas Tuchel merupakan salah satu pelatih muda berbakat dengan segudang pengalaman. Di usianya yang baru 47 tahun (lima tahun lebih tua dari Frank Lampard), ia telah berkarier di dunia kepelatihan selama 11 tahun lebih (sejak menangani Mainz 05 pada 2009).
Selain itu, Tuchel memiliki presentase kemenangan mumpuni dengan beragam gelar. Dari 402 pertandingan yang ia jalani sebagai pelatih, ia memiliki presentase kemenangan sebesar 55,22 persen dengan torehan tujuh gelar.
Dengan catatan tersebut, Tuchel sudah memiliki CV mentereng yang bisa ia sodorkan ke Chelsea. Kebetulan pula, The Blues adalah klub yang menuntut gelar di tiap musimnya.
Selain itu, Tuchel memiliki pengalaman membawa Mainz 05 (yang bermaterikan kombinasi pemain muda) berjaya dengan finis di tempat kelima Bundesliga Jerman 2010/11.
Dengan latar belakang tersebut, Tuchel pun menjadi pilihan sempurna bagi Chelsea yang juga tengah berada dalam masa transisi dan dihuni para pemain muda seperti Kai Havertz, Timo Werner, Hakim Ziyech, sampai Tammy Abraham. Pemain muda yang bersinar bersama Tuchel di Dortmund, Christian Pulisic, juga berada di Stamford Bridge.
Selain soal latar belakang, secara teknis Tuchel juga terbukti sebagai pelatih jempolan. Tuchel dikenal sebagai pelatih muda dengan ide segudang di dunia sepak bola.
Ide-ide tersebut ia terapkan dalam permainan dan menciptakan sebuah Pattern / pola. Tuchel di setiap strateginya memiliki pola permainan berbasis penguasaan bola disertai gegenpressing.
Hal tersebut terlihat saat dirinya melatih Borussia Dortmund. Dengan skema 4-3-3 atau 4-2-3-1, Tuchel terkadang merubahnya menjadi 2-3-5 atau 3-2-5 yang mengakomodir pemainnya bergerak bebas mencari ruang sekaligus memberi tekanan saat menyerang dan bertahan.
Dengan skema tersebut, Tuchel kerap memanfaatkan lebar lapangan. Dan skema ini ia teruskan bersama PSG di mana para pemain sayap selalu dimanjakan dengan taktik ini.
Jika bergabung Chelsea, Tuchel tentu akan memanfaatkan skema ini kembali. Kebetulan pula, The Blues memiliki amunisi mumpuni untuk mengaplikasikan ide Tuchel, hal yang belum bisa dilakukan oleh Lampard.
Nah, cukup sudah membahas soal kelebihan Thomas Tuchel. Lalu apa kekurangan yang dimiliki oleh pelatih asal Jerman itu yang berpotensi merugikan Chelsea di masa mendatang?
Jelang Natal 2020 lalu, Tuchel mendapat kado terburuk dalam kariernya. Ia harus menerima kenyataan namanya dilengserkan dari jabatan sebagai pelatih PSG.
Pemecatan ini sendiri diduga diambil oleh manajemen PSG dikarenakan sikap Tuchel. Dikabarkan, Tuchel berseteru dengan Leonardo, yang tak lain merupakan Direktur Olahraga Les Parisiens.
Bahkan dalam suatu kesempatan, Tuchel dianggap mempermalukan petinggi PSG dalam sebuah wawancara bersama media Jerman. Alasannya, ia merasa tak dianggap kendati membawa Les Parisiens ke final Liga Champions untuk pertama kalinya.
Banyaknya konflik dengan petinggi Paris Saint-Germain pun membuat Thomas Tuchel harus hengkang dari Parc des Princes. Meski sikap Tuchel bisa diperdebatkan, namun yang jelas hal itu berpotensi menjadi duri dalam daging di tim Chelsea.
Seperti diketahui, pemilik Chelsea, Roman Abramovich, juga tak kalah 'sadis' nya dengan para petinggi PSG. Bagi Roman Abramovich, trofi adalah daya ukur kesuksesan klub. Jika suatu waktu Thomas Tuchel merasa tidak puas dengan manajemen, bukan tak mungkin Roman Abramovich akan bersikap tegas kepadanya.