INDOSPORT.COM - Bek Bali United, Haudi Abdillah, menyambut positif hasil drawing grup AFC Cup 2021 yang dilakukan secara virtual pada Rabu (27/01/21). Skuat Serdadu Tridatu sudah rindu merasakan atmosfer pertandingan resmi.
Terlalu lama bagi Haudi dan para pemain menanti berlaga dengan seragam Bali United. Terakhir, mereka tampil dalam laga resmi pada 15 Maret 2020. Bali United menang 3-1 atas Madura United dalam laga Liga 1 2020.
Setelah itu, para pemain hanya latihan. Mereka sudah berlatih tanpa bertanding lebih dari sepuluh bulan. Bahkan, Bali United juga belum pernah melakoni uji coba sejak laga lawan Madura United.
Haudi pun gembira ketika federasi sepak bola Asia, AFC, melakukan drawing grup. Apalagi pada AFC Cup 2020, Bali United hanya tampil tiga pertandingan, sebelum kemudian ajang ini dibatalkan karena pandemi Covid-19.
"Alhamdulillah sekarang sudah tahu lawan-lawan yang akan dihadapi. Kita tinggal mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi AFC Cup, karena lawan tidak ada yang mudah," ucap Haudi, Rabu (27/01/21).
Bali United bisa dibilang terbebas dari grup neraka pada edisi tahun ini. Dalam grup G, tak ada wakil Malaysia atau pun Filipina yang terbilang kuat dan punya tradisi lebih bagus di Asia.
Bali United satu grup dengan wakil Vietnam, Hanoi FC. Dalam dua laga domestik musim ini, Hanoi FC menjadi penghuni dasar klasemen Liga Vietnam lantaran selalu kalah. Ada pula jawara Liga Kamboja, Boeung Ket FC.
Satu tim lagi masih menunggu hasil laga playoff yang diperebutkan Kasuka FC (Brunei Darussalam), Lao Toyota FC (Laos) dan Hanthawady United (Myanmar). Pemenang partai Kasuka FC lawan Lao Toyota FC akan melawan Hanthawady United.
Tiga partai Bali United akan dijalani pada 22-28 Juni 2021. Saat ini AFC belum mengumumkan negara mana yang ditunjuk sebagai tuan rumah grup G.
"Semoga AFC Cup sesuai jadwal, karena semua pemain sudah ingin bertanding," tutur Haudi.
Bali United kabarnya akan memulai persiapan pada bulan Februari 2021. Sebelum ini, rencana berlatih pada pekan kedua Januari tak terlaksana karena pemerintah menetapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) Jawa-Bali.