INDOSPORT.COM – Nasib Chelsea kini tengah berada di ujung tanduk setelah pemerintah Inggris didesak untuk memberi sanksi kepada Roman Abramovich yang diduga terlibat kasususai namanya dirilis dalam daftar hitam rekan Alexei Navalny.
Dunia politik dibuat tersentak saat pemerintah Rusia menahan Navalny yang tak lain adalah oposisi setibanya kembali ke Negeri Beruang Merah tersebut usai menjalani perawatan di Jerman.
Penahanan ini sendiri imbas dari protes keras yang dilancarkannya ke pemerintah Rusia. Ia menduga pihak Kremlin melakukan korupsi dan hidup mewah.
Tuduhan ini pun lantas berbuah tindakan keji di mana Navalny diduga diracun. Ia diduga hendak dibunuh dengan racun Novichok yang merupakan senjata kimia dan dibuat di era Uni Soviet.
Rencana pembunuhan dengan racun ini dan penahanan setelahnya pun menarik perhatian dunia. Terlebih setelah rekan Alexei Navalny, Vladimir Ashurkov merilis delapan nama yang terlibat kasus korupsi, suap dan HAM di mana salah satunya adalah Roman Abramovich.
Pemilik Chelsea ini masuk dalam delapan daftar nama yang diunggah Ashurkov. Disebutkan delapan nama ini harus dipublikasikan agar dunia mengetahui kejahatan masing-masing.
Rilisan nama ini lantas membuat dunia barat mengambil tindakan masing-masing. Inggris selaku tempat Abramovich berinvestasi pun turut didesak.
Dilaporkan BBC, kini pemerintah Inggris didesak untuk memberi sanksi kepada Abramovich. Selain pemilik Chelsea tersebut, masih ada nama lainnya yakni Alisher Usmanov yang merupakan pemilik nama stadion Eveton.
Tentunya, desakan ini akan memberi pengaruh ke Chelsea. Belum diketahui jenis sanksi apa yang diberikan. Namun, sanksi ini bisa saja membuat nama atau bahkan nasib The Blues menjadi buruk.
Roman Abramovich sendiri mengambil alih Chelsea pada Juni 2003 silam dengan mahar 140 juta poundsterling. Total sudah hampir 18 tahun dirinya menjabat sebagai pemilik The Blues.