Bola Internasional

3 Kerugian Bayern Munchen Ditinggal Hans-Dieter Flick

Minggu, 31 Januari 2021 20:55 WIB
Editor: Juni Adi
© Michael Regan - UEFA/UEFA via Getty Images
Pelatih Bayern Munchen, Hans-Dieter Flick. Copyright: © Michael Regan - UEFA/UEFA via Getty Images
Pelatih Bayern Munchen, Hans-Dieter Flick.

INDOSPORT.COM - Kabar mengejutkan datang dari ranah sepak bola Jerman, dimana Bayern Munchen terancam ditinggal pelatih utamanya Hans-Dieter Flick akhir musim nanti.

Adapun penyebabnya tak lain karena berselisih dengan petinggi klub, Hasan Salihamidzic sebagai Direktur Olahraga Bayern Munchen.

Hubungan Flick dengan Salihamidzic sendiri memburuk setelah keduanya tak mencapai kesepakatan soal transfer klub. Hal ini membuat hubungan keduanya renggang.

Selain karena konflik dengan Salihamidzic, Flick juga ingin meninggalka Munchen karena Karl-Heinz Rummenigge berencana mundur di akhir tahun 2021 nanti.

Tentunya kabar kepergian Hansi Flick bisa membuat banyak pihak terpukul, lantaran pria berusia 55 tahun itu sudah banyak menorehkan tinta emas musim lalu bersama Die Roten.

Berawal dari pelatih interim menggantikan Niko Kovac yang dipecat pada tahun 2019 lalu, nama Hansi Flick mendadak naik daun seiring keberhasilan dirinya mengangkat performa Robert Lewandowski musim lalu.

Tangan dinginnya mampu membawa Bayern Munchen meraih tiga gelar bergengsi atau treble winner musim lalu yakni memenangkan Bundesliga Jerman, Liga Champions dan DFB Pokal serta Piala Dunia Antarklub.

Dengan sederet prestasi yang sudah ia persembahkan untuk klub dan kemampuanya dalam meramu tim, akan sangat rugi jika Bayern Munchen memutuskan melepas Hansi Flick. Apa saja kerugiannya? berikut ulasanya:

1. Kehilangan Pelatih Penyatu Tim

Hansi Flick datang ke Bayern Munchen sebagai asisten pelatih Niko Kovac pada Juli 2019. Namun siapa sangka ternyata para pemain justru tidak banyak yang suka dengan gaya kepelatihan Kovac.

Alhasil sejumlah pemain tampil melempem dan mengutarakan ketidaksukaannya terhadap Kovac, seperti Arjen Robben dan Franck Ribbery. 

Bayern Munchen pun akhirnya mengambil keputusan tegas, untuk mendepat Kovac seiring performa tim yang meraih hasil negatif di awal musim 2019/2020. 

Hansi Flick yang merupakan asistennya, diangkat menjadi pelatih utama sementara. Tak butuh waktu lama bagi dirinya memperbaiki situasi tim.

Debutnya sebagai pelatih kepala berjalan mulus, usai meraih kemenangan 2-0 melawan Olympiacos di Liga Champions. 

Selain itu, Flick juga perlahan mampu memperbaiki performa Robert Lewandowski hingga menjadi mesin gol, dan membawa tim merajai Bundesliga Jerman dan DFB Pokal. 

Yang fenomenal adalah ditangan Flick, Bayern Munchen tak pernah terkalahkan di ajang Liga Champions musim lalu alias 100% menang hingga meraih gelar juara.

2. Perlu Adaptasi

Tidak semua pelatih interim mendulang sukses seperti Hansi Flick di Bayern Munchen. Hal itu menandakan bahwa Hansi Flick sejatinya adalah salah satu pelatih bertangan dingin dan jenius.

Namun Bayern Munchen nampaknya tidak bisa berbuat banyak jika Flick memang benar menginginkan untuk hengkang dari Allianz Arena.

Jika hal itu terjadi, yang perlu dipikirkan adalah bagaimana mereka mencari pelatih baru yang sudah mengenal kultur sepak bola Jerman khususnya Bayern Munchen, guna adaptasi yang tidak perlu memakan waktu lama.

Jika tidak, maka Bayern Munchen akan kembali mengalami nasib seperti merekrut Niko Kovac, yang dalam persiapan tim menyambut musim baru berantakan.

3. Visi Permainan yang Akan Berganti

Hansi Flick melakukan perubahan taktik radikal yang berdampak signifikan bagi permainan Bayern Munchen.

Permainan possession yang menonjolkan dominasi umpan lateral tanpa progresivitas, serangan peninggalan Niko Kovac diubah menjadi pertunjukan berkelas dengan intensitas pressing dan garis pertahanan tinggi.

Hansi juga mengeluarkan potensi terbaik pemain senior macam Manuel Neuer dan Thomas Mueller yang dinilai sudah habis.

Selain senior, dirinya juga mampu menjadi pelatih yang bisa mencetak pemain hebat, dengan orbitnya Alphonso Davies yang mulai mendapat kesempatan bermain regular.