INDOSPORT.COM - Dinobatkan sebagai Raja Penalti Serie A, benarkah AC Milan diuntungkan keputusan wasit di Liga Italia musim ini?
AC Milan kembali ke jalur kemenangan setelah mengalahkan tuan rumah Bologna 1-2 pada laga pekan ke-20 Liga Italia di Stadion Renato Dall'Ara, Sabtu (30/02/21). Dua gol masing-masing dari Franck Kessie dan Ante Rebic turut memberikan tiga poin bagi Rossoneri.
AC Milan saat ini masih menempati posisi pertama klasemen Serie A Italia dengan 43 poin. Skuad asuhan Stefano Pioli unggul dua angka dari rival terdekat mereka, Inter Milan.
Kemenganan atas Bologna pun menjadi sangat berharga bagi Milan mengingat buruknya penampilan mereka di laga itu. Dua gol Milan yang dicetak ke gawang Rossoblu berasal dari skenario tembakan penalti.
Satu penalti gagal dari Ibra dimanfaatkan menjadi gol oleh Ante Rebic. Dan satunya adalah penalti sempurna dari Franck Kessie.
Faktanya, hubungan AC Milan dengan hadiah penalti musim ini memang sangat besar. Sampai pekan ke-20, AC Milan menahbiskan diri sebagai klub yang paling sering mendapat hadiah penalti.
Dari 20 pertandingan, Milan telah mendapat penalti sebanyak 14 kali. Dari ke-14 penalti itu, Milan cuma sanggup mengonversinya menjadi gol sebanyak 10 kali.
Sontak hal tersebut mengundang cibiran dari sejumlah suporter klub rival. Mereka merasa Milan diuntungkan dengan banyaknya penalti yang diberikan untuk mereka.
Bahkan, pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, juga mengungkit-ungkit hal tersebut sebelum perjumpaan kedua tim pada pertengahan pekan lalu. Lalu, benarkah AC Milan diuntungkan oleh wasit ketimbang tim lain di Serie A musim ini?
Penalti Sah
Kabar buruk bagi suporter fans rival, tudingan untuk Milan soal wasit yang menguntungkan tidak memiliki landasan yang kuat. Sebab, 13 dari 14 penalti yang didapat AC Milan musim ini benar-benar sah dan memang jelas adanya.
Mungkin hanya satu penalti yang bisa diperdebatkan. Penalti itu adalah yang diberikan wasit untuk Milan di laga melawan AS Roma pada pekan ke-5.
Saat itu, wasit Piero Giacomelli menunjuk titik putih setelah melihat Hakan Calhanoglu dijatuhkan oleh salah satu pemain AS Roma. Namun jika melihat tayangan lambat, tidak ada kontak antara Calhanoglu dengan Giacomelli.
Belakangan, wasit yang memimpin laga melawan AS Roma mendapat sanksi dari FIGC perihal keputusannya tersebut. Sebab, tidak cuma Milan yang diuntungkan pada laga itu, AS Roma pun juga mendapat keuntungan dari keputusan keliru wasit.
Selain laga melawan Roma, penalti-penalti yang didapat oleh AC Milan adalah sah karena terbukti dari tayangan lambat atau pun VAR. Misalnya saja saat pekan pertama mereka mengarungi Serie A melawan Bologna.
Saat itu hasil review VAR sudah jelas menunjukkan bahwa penamin Milan, Ismael Benancer, dilanggar oleh Riccardo Orsolini. Teknologi VAR memang sangat membantu wasit memberikan keputusan yang adil.
Intensitas Serangan Tinggi
Sisi positifnya, banyaknya penalti yang dihadiahi wasit kepada Milan adalah berkat dari intensitas serangan yang dimiliki AC Milan. Musim ini AC Milan memang terbilang istimewa di lini depan.
Pada pekan ke-22 musim lalu, Milan gagal mencetak gol lebih dari 30. Namun di musim ini, dari 20 laga saja Milan telah berhasil mencetak 41 gol.
Lini serang AC Milan lebih menjanjikan dibanding musim lalu dengan kombinasi Rafael Leao/Ante Rebic dengan Zlatan Ibrahimovic. Lawan-lawan pun terlihat menjadi lebih gugup dan tertekan saat diserang Milan.
Hal seperti ini tentunya adalah positif untuk modal AC Milan mengarungi ketatnya persaingan juara Liga Italia musim ini. Dalam paruh kedua ke depan, pundi-pundi gol Milan dari titik putih diyakini belum akan berhenti.