Satu Dekade Silam: Huru-hara Liverpool Saat Deadline Bursa Transfer
Ketika Fernando Torres pergi dan Luis Suarez datang, sebuah hal besar juga terjadi di kubu Newcastle United. Andy Carroll, sang pengganti El Nino, tidak pernah menyangka ia akan ikut memeriahkan deadline bursa transfer Liverpool.
Pada saat itu, ia juga tidak mengarapkan kepindahan ke klub mana pun lantaran belum lama mengikat kontrak baru bersama The Magpies. Di samping itu, ia juga sedang cedera.
Namun tanpa diduga-duga, Carroll malah jadi pilihan buru-buru Liverpool jelang penutupan bursa transfer. Awalnya, ada sejumlah target seperti Nicolas Anelka dan Mario Gomez, tapi kesepakatan dengan mereka tidak pernah terjalin.
Andy Carroll sebelumnya memang masuk daftar yang mungkin akan didatangkan Liverpool. Akan tetapi, Newcastle United justru berubah pikiran ketika mereka mengetahui jumlah uang yang didapat The Reds dari penjualan Fernando Torres.
Alhasil, klub pemilik Carroll pun menaikkan harga pemainnya, hingga membuat Liverpool yang saat itu diwakili Damien Comolli pusing setengah mati. Ada kenaikan sekitar lima sampai tujuh juta poundsterling.
“Kami tahu kami membayar terlalu banyak, tapi kami juga dapat jumlah yang lumayan dari penjualan Torres. Chelsea juga overpaying (saat membeli Torres),” ujar Comolli ketika disinggung soal harga selangit Carroll.
Sementara itu, Carroll yang bisa dibilang salah satu ‘korban’ dalam urusan transfer ini, mengaku kaget ketika ia tahu mengenai kepindahan ke Liverpool. Ia sudah telanjur membeli rumah dan bahkan mengadopsi kucing yang akan menemaninya hidup di Tyneside.
Namun ia tidak pernah kembali ke huniannya tersebut dan si kucing pada akhirnya dirawat oleh saudaranya. Sementara itu, ia segera dibawa menggunakan helikopter sambil bertanya-tanya tentang klub barunya.
“Saya tahu Stevie G (Gerrard), Carragher, lalu siapa lagi? Agen saya waktu itu bilang bahwa saya bisa membuka Google dan mencari tahu siapa saja rekan-rekan setim saya,” ujar Carroll.
Sayangnya, seperti awal kisah Andy Carroll bersama Liverpool yang dipenuhi kekonyolan, kelanjutan kariernya di klub Merseyside tersebut juga tidak berjalan lancar. Namanya pun tenggelam meski sudah dibeli mahal-mahal.