INDOSPORT.COM - Klub sepak bola Liga 2 asal Papua, Persewar Waropen, akhirnya mengambil langkah membubarkan tim dan seluruh aktivitas dihentikan menyusul belum adanya kepastian nasib kompetisi sepak bola Indonesia.
Ketua Umum Persewar Waropen Yermias Bisai, melalui Sekretaris Umum Michael Rumabar, mengatakan setelah kompetisi Liga 2 2020 resmi diberhentikan oleh PSSI, pihaknya telah memberikan kebebasan hak untuk seluruh personelnya baik pemain, pelatih, maupun ofisial.
"Saat ini baik operator maupun federasi sepak bola Indonesia, memang masih menunggu kepastian izin dari pihak kepolisian, untuk kemudian ditetapkan kapan akan dilakukan kegiatan kompetisi itu akan dilangsungkan," ujar Rumabar dalam rilisnya yang diterima awak media olahraga INDOSPORT, Jumat (05/02/21).
Kata dia, apabila telah mendapatkan kepastian dari PSSI soal kompetisi Liga 2 musim 2021, pihaknya lantas akan mempersiapkan kontrak baru bagi seluruh unsur yang terlibat di dalamnya.
"Namun, dengan catatan, melakukan tes fisik terlebih dahulu, medical check-up, dan dinyatakan fit sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi klub profesional," tuturnya.
Dengan status bebas kontrak, manajemen Persewar telah memberikan restu kepada pelatih, pemain dan ofisial klub berjulukan Mutiara Bakau itu untuk menjalin hubungan kerja sama dengan klub lain.
"Ketua Umum Persewar Yermias Bisai juga menyampaikan rasa terima kasih yang sangat besar kepada seluruh pihak terkait maupun para fans Mutiara Bakau ini, selama mengikuti kompetisi Liga 2 2020, sekaligus permohonan maaf jika memang terdapat kesalahan maupun ketidaksempurnaan dalam hubungan kerja yang telah dibina," ujarnya.
Dia berharap, ke depannya pihak aparat keamanan bisa bersikap bijaksana, jika saja kompetisi Liga 2 dilanjutkan di tahun 2021. Karena menurut dia, kompetisi tak hanya menghidupkan para pelaku sepak bola, tapi juga berdampak sangat besar bagi pergerakan ekonomi di Indonesia.
Apalagi, baik operator dan federasi sepak bola Indonesia telah merangkum prosedur standar dalam menggulirkan kompetisi dalam situasi pandemik seperti ini.
“Jika kompetisi ini berlanjut nantinya, tentu akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Ada aktivitas ekonomi,” ujar dia lagi..