Akankah Formasi 3 Bek Bakal Selamanya Dipakai Thomas Tuchel di Chelsea?
Thomas Tuchel diyakini menggunakan formasi tiga bek sebagai pijakan pertama atau langkah aman untuk mendapatkan hasil bagi Chelsea.
Skema tiga bek dalam formasi 3-4-2-1 atau 3-4-3 mempermudah sebuah tim dalam transisi menyerang dan bertahan. Sehingga Tuchel menggunakannya di awal-awal pekerjaannya sebagai pelatih Chelsea.
Tuchel tak memiliki banyak informasi mengenai tim terkecuali dari Anthony Barry dan Joe Edwards (keduanya adalah staf kepelatihan Frank Lampard sebelumnya). Bisa dikatakan, formasi tiga bek diterapkan Tuchel untuk membawa Chelsea meraih hasil terlebih dahulu.
Keinginan tersebut terlihat di empat laga awal Tuchel. Dengan formasi 3-4-2-1, Chelsea mampu menyerang dan bertahan sama baiknya dengan menggunakan lima pemain sehingga mendominasi permainan dan meraih hasil semaksimal mungkin.
Di saat menyerang, tiga bek Chelsea akan naik dan menerapkan pressing tinggi hingga setengah lapangan dan dibantu dua gelandang tengah untuk menghadapi skema serangan balik.
Sedangkan Wing-Back kanan dan kiri akan turut membantu serangan bersama tiga pemain depan. Sehingga setiap bagian dari lapangan akan terisi dengan lima pemain di setiap fase bertahan dan menyerang.
Selain itu, formasi tiga bek yang diterapkan Tuchel ditengarai cocok dengan karakter pemain Chelsea. Setidaknya, mayoritas pemain The Blues pernah mencicipi formasi 3-4-2-1 atau 3-4-3 semasa bersama Antonio Conte dan Frank Lampard.
Namun, apakah formasi akan terus diterapkan secara terus menerus oleh Tuchel di Chelsea? Tentu tidak. Pasalnya, pelatih berusia 47 tahun ini terkesan pelatih yang fleksibel terhadap formasi dan taktik.
Di PSG dari rentang 2018 hingga 2020, Tuchel memakai empat formasi yakni 4-3-3, 4-4-2, 4-2-2-2, dan 3-5-2 di mana formasi pertama paling sering ia gunakan di Ligue 1 Prancis sebanyak 26 kali.
Meski terbilang fleksibel, Tuchel memiliki pola permainan yang hampir serupa di tiap tim yang ia latih baik dari Mainz 05, Borussia Dortmund, PSG, hingga Chelsea.
Pola permainan itu adalah penguasaan mengandalkan Positional Play disertai sistem Gegenpressing dengan sedikit sentuhan pragmatis. Dengan kata lain, Tuchel mengedepankan pergerakan tanpa bola yang mendominasi lawan di setiap wilayah lapangan untuk memaksimalkan serangan dan meminimalisir pertahanan.
Baik di Mainz 05 hingga Chelsea, dalam menyerang Tuchel menggunakan lima pemain untuk mengisi setiap sudut lapangan dan meninggalkan dua atau tiga bek dan gelandang di area tengah.
Pola ini dimaksudkan pula untuk menekan lawan dari garis depan. Di sinilah formasi 3-4-2-1 ia terapkan pertama kali di Chelsea yang akan berubah menjadi 3-2-5 atau 2-3-5 dan dirasa sangat berguna dalam transisi menyerang dan bertahan.
Pun di formasi 4-3-3 atau 4-4-2. Pola permainan Tuchel akan berubah menjadi 2-3-5 atau 3-2-5 di mana peran Inside Forward dan Inverted Wing-Back akan menjadi penentu keberhasilan taktik ini.
Di Chelsea sejauh ini peran Inside Forward dan Inverted Wing-Back tuntas dilakukan oleh satu sosok yakni Callum Hudson-Odoi. Tak mengherankan jika Tuchel begitu mempercayai wonderkid The Blues tersebut.
Dengan fakta tersebut, Thomas Tuchel nampak takkan mengandalkan satu formasi saja. Sehingga hal ini memungkinkan akan adanya perubahan formasi di Chelsea. Hanya saja, pola permainnya takkan berubah kendati formasi yang diterapkan tak lagi tiga bek.