INDOSPORT.COM - Bek legendaris Arema, Claudio Barcelos De Jesus, berpendapat bahwa penurunan prestasi tim Singo Edan beberapa tahun terakhir disebabkan oleh lebarnya jarak klub dengan fans.
Hal itu memang menjadi salah satu faktor, selain meningkatnya daya saing klub, dan faktor lainnya. Menurut Claudio, sudah seharusnya klub instrospeksi diri terhadap perlakuan mereka dengan fans, yaitu Aremania.
"Saat masih bermain, kami begitu erat emosionalnya dengan Aremania. Kami ke Jakarta, Solo, atau kota lainnya ada Aremania," ujar Claudio saat berbincang dengan Indosport, Jumat (05/02/21).
"Kami tahu perjuangan mereka sulit untuk sampai ke sana. Makanya, kami sering memberi makan, rokok atau uang untuk membantu Aremania sampai pulang," kata dia menambahkan.
Fenomena itulah yang kian pudar di Arema FC. Jarak antara klub dengan fans sudah sangat lebar, dengan kepribadian pemain yang mengutamakan privasi.
"Sekarang, mereka sendiri-sendiri. Naik mobil bagus dan begitulah," kritik defender kelahiran Sao Paulo, Brasil, yang kini berusia 45 tahun tersebut.
"Padahal, Aremania sudah kesulitan hanya untuk sampai ke Stadion Kanjuruhan," ujar figur yang sempat menjadi asisten I Putu Gede saat membesut Perseru Serui musim 2018 itu menambahkan.
Claudio De Jesus menjadi bagian Arema selama dua musim di era Liga Indonesia. Dia turut mengantar Arema menjuarai Liga Indonesia Divisi Satu 2004 dan Copa Indonesia 2005 serta babak 8 besar Divisi Utama.