INDOSPORT.COM – Alvaro Morata tak hanya bertugas sebagai pencetak gol di Juventus. Peran berbeda dari saat berseragam Atletico Madrid ini kian menjadikannya penyerang yang lebih lengkap di atas lapangan.
Alvaro Morata kembali bersua dengan Juventus pada musim panas 2020 lalu. Ia datang dengan status pinjaman dari Atletico Madrid disertai opsi pembelian secara permanen di akhir musim.
Morata datang kembali ke Turin membawa sejuta kenangan yang tersimpan di ingatannya. Maklum, pria berusia 28 tahun ini pernah berseragam Juventus selama dua tahun sejak 2014 hingga 2016.
Kembalinya Morata pun atas permintaan Andrea Pirlo yang merasa Juventus membutuhkan penyerang anyar setelah Mario Mandzukic hengkang.
Kepulangan ke Turin pun disambut kegembiraan oleh Alvaro Morata sendiri. Pasalnya, Juventus menjadi tempat di mana namanya mulai dikenal banyak orang.
Bersama Juventus dalam periode 2014-2016, Morata bukanlah penyerang jempolan dengan banyak torehan gol. Namun, ia sangat penting dalam skema Si Nyonya Tua yang kala itu diasuh Massimiliano Allegri.
Permainannya yang lebih kolektif sebagai penyerang pun membuat Real Madrid memulangkannya sebelum kembali dilepas pada 2018 ke Chelsea yang kemudiaan pada 2019 hengkang ke Atletico Madrid.
Di tiga tim tersebut, Morata lebih difungsikan sebagai juru gedor, peran berbeda yang jauh dari peran yang ia perankan selama di Juventus pada 2014-16.
Kini setelah kembali ke Turin, Morata pun bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya kembali sebagai penyerang komplit yang tak hanya bertugas mencetak gol, melainkan juga bermain kolektif dengan membantu tim.
Sehingga, ada alasan mengapa Alvaro Morata menemukan tempat nyaman bagi dirinya dan kariernya di Juventus sehingga menjadi pemain yang lebih lengkap ketimbang di tiga tim lainnya yang pernah ia bela.