INDOSPORT.COM - Mantan penjaga gawang Persib Bandung, Imam Arief Fadillah, mengaku siap untuk pensiun dini sebagai pemain sepak bola profesional, jika tidak ada kejelasan mengenai kompetisi Liga Indonesia.
Menurut pemain yang musim 2020 bergabung dengan Sriwijaya FC ini, kompetisi sepak bola di Indonesia masih belum pasti, setelah dihentikan sejak pertengahan Maret lalu karena pandemi corona atau covid-19.
Sehingga, jika tidak ada kejelasan mengenai kompetisi, Imam Arief Fadillah mengaku akan fokus mengembangkan bisnis kulinernya. Pasalnya menurutnya, usaha kuliner cukup menjanjikan dan bisa diandalkan sebagai pemasukan.
Saat ini Imam, sudah memiliki usaha kulinernya, Ayam Geprek di kawasan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya. Bisnis kuliner tersebut, sudah lama dirintis olehnya, hanya saja sempat vakum sekitar dua bulan karena pandemi corona atau covid-19.
Namun, melihat peluang di tengah tidak adanya kompetisi sepak bola di Indonesia, ia memutuskan untuk membuka kembali usaha ayam gepreknya.
"Kalau tahun ini sepakbola tidak ada, ya kemungkinan saya pensiun dini, lebih baik nyari penghasilan lain di kuliner. Karena melihat usia dan performa sudah menurun juga, lebih baik kerja yang menjanjikan," ucap Imam.
Penjaga gawang berusia 31 tahun ini tetap berharap kompetisi sepak bola di Indonesia bisa bergulir kembali. Karena, sebagai pemain Imam beserta rekan-rekannya yang lain sudah rindu dengan atmosfer pertandingan.
Saat ini, mantan penjaga gawang Persebaya Surabaya ini masih menunggu kejelasan mengenai kompetisi, sambil fokus bisnis kuliner ayam geprek.
"Kalau tahun ini ada kompetisi, saya berharap bisa kembali bermain. Tapi melihat situasi sekarang sepertinya pesimis. Kongres (PSSI) saja diundur dari Februari hingga Mei, kita menunggu lagi kepastian," jelas Imam.
Sementara itu, bisnis kuliner banyak dipilih oleh beberapa pemain sepakbola untuk menambah pemasukan di luar karirnya sebagai pesepakbola. Selain Imam Arief Fadillah, para pemain yang memiliki usaha kuliner antara lain gelandang Persib, Dedi Kusnandar, Kim Jeffrey Kurniawan dan Nick Kuipers.