Konspirasi Lingkaran Setan AC Milan-Juventus-Inter Milan di Serie A Italia
Kehadiran Juventus, AC Milan dan Inter Milan di 3 teratas klasemen sementara Serie A Italia sudah cukup berhasil menarik perhatian pecinta kompetisi ini pada era 2000-an. Wajar saja soalnya ketika itu, ketiga tim inilah yang menjadi penguasa Italia.
Persaingan ketiganya pun menjadi kian menarik jika kita melihat bagaimana mereka bertemu satu per satu. Tak disangka di paruh pertama kompetisi kemarin, ketiganya saling mengalahkan, yang artinya sebenarnya belum ada tim yang lebih dominan, bahkan AC Milan sekalipun.
Tercatat pada 17 Oktober lalu, Inter Milan dan AC Milan bertemu terlebih dahulu di Giuseppe Meazza. Dari pertandingan ini, akhirnya didapatkan kalau AC Milan musim ini sangat berbahaya dan punya peluang besar untuk bersaing di jalur perebutan scudetto Serie A Italia.
Hal itu dikarenakan, Inter Milan yang menjadi favorit juara malah takluk 1-2 di kandangnya sendiri gara-gara brace Zlatan Ibrahimovic. AC Milan yang begitu jemawa saat itu, ternyata langsung dihempaskan kembali ke bumi oleh Juventus pada bulan lalu.
Bermain di kandang sendiri, tepatnya San Siro, AC Milan menjamu Juventus dengan kepercayaan diri tinggi usai mengalahkan Inter Milan dan belum pernah kalah sepanjang musim. Di luar dugaan, mental juara 9 kali berturut-turut Juventus yang justru mengejutkan AC Milan.
Juventus berhasil pulang ke Turin dengan kemenangan mutlak 3-1 atas AC Milan. Seketika itu juga, Juventus seperti mendapat angin karena menjadi tim pertama yang bisa mengalahkan AC Milan sehingga mereka percaya diri untuk juara 10 kali berturut-turut.
Namun, tak sampai 2 minggu kemudian, Juventus disadarkan oleh Inter Milan kalau mereka belum layak untuk berada di singgasana. Hal itu terjadi setelah Inter Milan menghempaskan Juventus dengan skor 2-0 di kandangnya sendiri.
Dari fenomena ini, tentu menjadi pertanyaan, siapa yang lebih hebat antara Juventus-Inter Milan-AC Milan, ketika ketiganya justru saling mengalahkan. Tapi jika kita melihat dari sisi lain, justru fenomena ini membuat persaingan dan pamor Serie A Italia bakal kian seru.
Soalnya dengan demikian, ketiga tim dianggap memiliki level kekuatan yang seimbang, sehingga jangan heran kalau persaingannya bisa berlanjut sampai akhir musim.
Bak seperti sebuah lingkaran setan antara Juventus, Inter Milan dan AC Milan yang membentuk konspirasi saling mengalahkan sehingga membuat Serie A Italia kian menarik.
Mungkin terdengar kejam karena ketiganya pasti bermain dengan sungguh-sungguh untuk saling mengalahkan, hanya saja kekuatan ketiga tim berimbang. Tapi asalkan Serie A Italia jadi dapat penggemar lagi, bukankah kata konspirasi akan menjadi bumbu sedap lainnya?