INDOSPORT.COM - Impian Manchester United masih sama, mengulang era kepelatihan Sir Alex Ferguson yang bergelimang gelar. Layaknya perjudian, perlukah Ole Gunnar Solskjaer membuktikan kapasitasnya menangkan Liga Europa agar layak untuk bertahan?
Ketika resmi gantikan Jose Mourinho, beragam hasil kurang memuaskan selalu saja ditorehkan juru taktik asal Norwegia tersebut. Bagaimana tidak? Semenjak 2018 hingga saat ini, ia urung membuat tim besutannya jaya.
Entah suatu kebetulan, The Red Devils selalu saja gagal di babak semifinal berbagai kompetisi berbeda. Bisa dibilang, sepak terjang jauh dari rata-rata pelatih lain terdahulu mulai dari Louis va Gaal dan The Special One, Mourinho.
Kini bisa saja buktikan diri lewat kemenangan Liga Europa berkat kedatangan Bruno Fernandes dan formula khusus 4-2-3-1, ada alasan Solskjaer patut mengabaikannya. Kok bisa? Ya, ketimbang fokus dengan pentas Benua Biru, ada satu hal yang diprioritaskan.
Melansir laman berita Manchester Evening News, jika nantinya Manchester United menangkan gelar tersebut, momen bersejarah kandaskan Ajax Amsterdam 2-0 empat tahun lalu akan terulang. Momen bersama Mourinho saat itu terbilang susah untuk dilupakan.
Sayangnya, walaupun terkesan bisa jadi juara satu hal yang patut disesali oleh MU ialah kegagalan di liga sendiri. Masih dalam sumber yang sama, inilah mengapa Solskjaer tak akan pernah mengulangi era keemasan selayaknya Ferguson.