Dua Kali Melempem, Bayern Munchen Mulai Kena Sindrom Pascajuara?
Thomas Muller
Nampaknya memang tidak berlebihan apabila Thomas Muller disebut-sebut sebagai pemain kunci penuh peran penting di Bayern Munchen.
Absennya Muller di lapangan tengah membuat Bayern Munchen kehilangan sentuhan teknis yang selama ini jadi keunggulan utama mereka. Pressing yang biasanya ketat pun seperti tidak terlihat kali ini.
Saat babak pertama, The Bavarian terlihat pasif dan memberi celah bagi Eintracht Frankfurt mengeksplor lapangan, yang mana berujung pada gol Daichi Kamada dan Amin Younes.
Sayangnya, Thomas Muller masih absen usai dinyatakan positif Covid-19 beberapa waktu lalu. Tentu Bayern Munchen tentu berharap pemainnya tersebut bisa segera kembali ke lapangan secepat mungkin.
Tanpanya, mereka kehilangan seorang Raumdeuter, sang penjelajah ruang dan lapangan yang andal.
Hansi Flick
Kekalahan Bayern Munchen dari Eintracht Frankfurt sendiri tentu bukan sebuah ketidakberuntungan semata. Tetap saja, pelatih adalah pihak yang paling mudah dijadikan kambing hitam, dalam hal ini adalah Hansi Flick.
Kehebatan Flick memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Ia sudah membawa banyak gelar dan prestasi bagi kubu Die Roten.
Akan tetapi, bukan berarti segala taktik dan keputusannya harus selalu dianggap sempurna. Seperti yang ia sebut dalam wawancaranya sebelumnya, bahwa Bayern Munchen dan dirinya hanyalah manusia biasa.
Salah satu keputusan Flick yang cukup bisa dipertanyakan saat melawan Eintracht Frankfurt mungkin mencadangkan Jamal Musiala. Ia justru lebih memilih Eric Maxim Choupo-Moting yang ternyata bermain kurang maksimal.
Selain itu, Flick yang sukses mengganti Marc Roca ke dengan Leon Goretzka untuk mengubah jalannya pertandingan, justru menunggu terlalu lama sebelum melakukan pergantian pemain lagi.
Keputusan ini pun membuat kans Bayern Munchen untuk menyamakan kedudukan atau bahkan menang menjadi semakin tipis.