INDOSPORT.COM - Era kegelapan melanda raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona era Ronald Koeman sepanjang musim ini. Meskipun anjlok total, masih ada nilai positif yang buat klub layak bertahan termasuk efek hubungan dengan Lionel Messi.
Tragis, kata yang tepat menggambarkan performa Blaugrana yang sempat dikenal tangguh seantero Eropa. Bagaimana tidak? Era Pep Guardiola dan Luis Enrique menjadi pembuktian betapa hebatnya mereka raih treble winners sekaligus pemain kelas dunia.
Sebut saja Ronaldinho yang sempat persembahkan gelar Liga Champions ketika masih ditukangi Frank Rijkaard. Belum lagi beragam jebolan La Masia mulai dari Xavi, Andres Iniesta, Carles Puyol, hingga yang tak tergantikan Lionel Messi.
Namun, tak selamanya magis dari El Barca bisa bertahan ketika para pemain lain hengkang dan tak adanya lagi pelatih andalan. Ya, tim penghuni Camp Nou itu baru saja kehilangan liga domestik dan alami insiden memalukan dibantai Bayern Munchen 2-8.
Ketika Ronald Koeman datang dan malah membuat segalanya runyam dengan menendang Luis Suarez ke rival LaLiga Spanyol, Atletico Madrid, masalah baru pun datang. Messi jadi kian benci untuk menetap jika tak ada klausul rilis 700 juta euro (Rp12 triliun).
Ketika performa tim begitu menyedihkan terutama munculnya fakta skuat utama Barca hanya menang lawan keroco saja, kenyataan pahit harus mereka terima. Hutang 1,2 miliar euro (Rp20 triliun) buat mereka dipastikan bangkrut pada akhir Juni nanti.
Ketika sisi buruk begitu memenuhi pencapaian dari Barcelona masih ada satu alasan mereka masih bersyukur. Alasannya? Sederhana, munculnya wonderkid berbakat bernama Pedri sejatinya bisa membuat mereka tetap tegar menghadapi beragam masalah.