INDOSPORT.COM - Mencetak gol di final tentu sangat berarti bagi pesepak bola mana pun. Didier Drogba termasuk sosok istimewa yang berulang kali melakukannya semasa berseragam Chelsea, terutama pada termin pertama (2004-2012).
Drogba bahkan mengukir rekor abadi sebagai pemain pertama yang mampu menorehkan gol dalam tiga final Piala Liga Inggris sewaktu memperkuat Chelsea. Momen itu terjadi di partai puncak edisi 2007-2008 kontra Tottenham Hotspur, 24 Februari 2008.
Sayang, rekor Drogba terasa hambar mengingat Chelsea gagal menggondol trofi akibat bertekuk lutut 1-2 dari Tottenham. Laga ini berlangsung sengit dan harus berlanjut ke babak ekstra setelah kedua tim bermain sama kuat 1-1 di waktu normal.
Chelsea membuka skor terlebih dulu melalui sepakan bebas nan akurat Didier Drogba di pengujung babak pertama. Gol tersebut terasa janggal karena sesungguhnya Tottenham lebih mendominasi permainan sebelum turun minum.
Memasuki babak kedua, Tottenham menyamakan kedudukan berkat eksekusi penalti Dimitar Berbatov pada menit ke-70. Hukuman ini merupakan dampak dari kesalahan bek Chelsea, Wayne Bridge, yang tertangkap menyentuh bola dengan tangan di kotak terlarang.
Skor 1-1 tetap bertahan sampai wasit Mark Halsey meniup peluit tanda berakhirnya waktu normal dan kedua tim mesti menjalani babak ekstra guna mencari pemenang. Di sinilah petaka buat Chelsea tercipta.
On this day in 2008: Wembley. Spurs 2 Chelsea 1. What are your memories of our League Cup triumph? pic.twitter.com/SAzDKEvm2a
— Tottenham Hotspur (@SpursOfficial) February 24, 2014
Pada menit ke-94, Tottenham Hotspur mendapat tendangan bebas di sisi kanan pertahanan Chelsea. Jermaine Jones mengirimkan umpan lambung menuju kotak penalti yang kemudian berujung gol berkat aksi Jonathan Woodgate.
Gol penentu ini terbilang unik lantaran bola terlebih dulu ditinju oleh kiper Chelsea, Petr Cech. Akan tetapi, si kulit bundar justru secara tak terduga mengenai wajah Woodgate lalu mengarah masuk ke gawang.
Pada sisa pertandingan, Chelsea berupaya melancarkan berbagai ancaman guna menyamakan kedudukan dan memaksakan babak adu penalti. Hanya saja, kiper Tottenham, Paul Robinson, tampil cemerlang mementahkan tembakan Salomon Kalou dan Joe Cole.
"Sungguh menyakitkan. Para pemain begitu kecewa karena kami telah menempuh jalan panjang menuju final. Gol kedua Tottenham yang lahir dari situasi bola mati seharusnya bisa kami cegah," kata pelatih Chelsea kala itu, Avram Grant.