Siapa yang Bisa Hentikan Laju Manchester City dalam Waktu Dekat?
Pep Guardiola secara terang-terangan mengaku bahwa 19 kemenangan beruntun Manchester City sejauh ini tak lepas dari kucuran dana sang pemilik, Sheikh Mansour.
“Kami punya banyak uang untuk membeli para pemain hebat. Tanpa pemain berkualitas ini, Anda takkan bisa melakukannya (selalu menang secara beruntun),” tutur Guardiola pasca laga melawan Monchengladbach.
Pernyataan ini pun ditanggapi beragam oleh banyak pihak. Ada yang sepakat karena memang faktanya Man City berjaya karena gelontoran uang, ada pula yang menyindir bahwa Guardiola bisa berbicara banyak karena guyuran uang semata.
Tak ada yang salah dari ragam komentar atas pernyataan Guardiola tersebut. Di era sepak bola modern saat ini, uang menjadi salah satu penentu kesuksesan sebuah tim. Faktor lainnya tentu kejeniusan dari pelatih untuk membuat taktik yang apik. Man City memenuhi dua hal tersebut.
Apa yang dicapai Man City saat ini adalah buah tangan Guardiola dalam mengolah permata yang diberikan klubnya. Tak ayal, 19 kemenangan beruntun didapat hingga laga melawan Borussia Monchengladbach.
Kini, laju apik Man City tersebut membuat banyak pihak bertanya-tanya, tim manakah atau pelatih manakah yang bisa merusak dominasi The Citizens dan Guardiola dalam waktu dekat musim ini?
Jika dikalkulasikan, untuk memecahkan rekor kemenangan beruntun Bayern Munchen di 2020/21 (23 kemenangan), Man City dan Guardiola butuh lima laga lagi.
Lima laga selanjutnya yang dijalani Man City pasca melawan Monchengladbach semuanya akan terjadi di Liga Inggris di mana The Citizens akan menghadapi West Ham United, Wolverhampton Wanderers, Manchester United, Southampton dan Fulham.
Di atas kertas, Man City dan Guardiola unggul atas lawan-lawannya ini. Mungkin, hanya Man United saja yang bisa memberi ancaman ketimbang empat lawannya karena status sebagai tim papan atas.
Namun, kunci mematahkan permainan Man City dan Guardiola sendiri terletak pada kemauan tim untuk bermain tertutup dan mengandalkan permainan defensif dengan gelandang tengah yang enerjik untuk mematahkan setiap tusukan The Citizens.
Berkaca dari kekalahan Man City atas Tottenham Hotspur dan hasil imbang lawan West Bromwich Albion, dari lima tim yang akan dihadapi The Citizens selanjutnya, hanya Man United dan Wolverhampton Wanderers yang terbiasa memainkan taktik tersebut.
Man United bersama Ole Gunnar Solskjaer kerap memainkan pola defensif dan mengandalkan Counter-Attack untuk mencetak gol. Pun dengan Wolves yang memiliki pola sama.
Akan tetapi, keberuntungan juga akan berpengaruh kepada hasil yang didapat kedua tim. Di sini, baik Man United dan Wolves harus berharap banyak pada tuah Man City di kandang.
Sejauh ini, kemenangan beruntun Man City paling banyak didapatkan di laga tandang dengan total 12 dari 19 kemenangan. Di lima laga selanjutnya, The Citizens akan menjalani empat laga tandang.
Di kandang, Man City dan Guardiola terlihat tumpul ketimbang saat bermain tandang melawan tim bertipe defensif. Sejauh ini, The Citizens tumbang sebanyak dua kali di mana salah satu kekalahan diterima di kandang dengan dua hasil imbang.
Kekalahan di kandang didapat dari Leicester City yang memainkan permainan tertutup (defensif) dan dua hasil imbang di kandang didapat dari West Bromwich Albion serta Liverpool (pengecualian mengingat Man City tak beruntung di laga ini meski unggul secara xG atas Liverpool).
Dengan fakta tersebut, untuk menjawab siapakah yang bisa mengalahkan Man City dan Guardiola dalam waktu dekat tentu jawabannya ada pada Manchester United atau Wolverhampton Wanderers.
Namun, apakah kedua tim tersebut mampu? Hanya waktu yang bisa menjawab. Satu hal yang pasti, bola itu bundar. Tak selamanya Manchester City dan Pep Guardiola akan terus berada di atas dan meraih kemenangan terus menerus.