Gareth Bale adalah Korban Ketidakadilan dan Penilaian Sinis Publik
Ketika mendengar nama Gareth Bale, seorang penikmat olahraga sepak bola nampaknya tidak perlu memacu kerja otaknya terlalu keras. Pasalnya, pemain yang satu ini sudah dikenal luas di jagat si kulit bundar.
Selain pernah menjadi pemain setia di Totteham Hotspur, ia juga sudah menggondol banyak gelar bersama Real Madrid. Mulai dari LaLiga Spanyol, Copa del Rey, Liga Champions, Piala Dunia Antarklub, dll sudah pernah dicicipinya.
Namun di luar itu semua, Gareth Bale harus menerima konsekuensi popularitasnya sendiri, yakni dikritik sana-sini terkait segala hal yang dilakukannya, baik di dalam maupun luar lapangan.
Tentu ia adalah korban penilaian publik yang terkadang tidak adil, pedas, dan seenak jidatnya saja. Hal ini pun juga diakui oleh rekan setimnya di Timnas Wales, Ben Davies.
Mengenal Bale sejak di Timnas U-19, Davies tentu cukup paham seperti apa sifat serta perangai kawannya itu. Ia pun menyayangkan perlakuan publik terhadap Bale.
Menurutnya, Bale adalah manusia dan pesepak bola biasa, seperti halnya Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, yang punya cerita hebat hari ini namun tampil bobrok keeseokan harinya. Hal semacam ini bisa terjadi pada siapa saja.
“Gareth mendapat banyak kritik, bahkan tidak adil, ketika dia sedang berada di puncak performanya. Dia adalah tipe orang yang kuat menahan itu semua dan tetap tampil seperti biasanya,” kata Davies, dikutip dari Daily Mail.
“Bahkan saat sudah bermain di empat Liga Champions, lalu melihat apa yang telah dilakukannya untuk Timnas dan Real Madrid, banyak orang masih mempertanyakan kemampuannya. Pasti rasanya sulit,” tambahnya.
Sebagai rekan sekompatriot dan kawan, Ben Davies mengaku senang melihat Gareth Bale ternyata bisa kuat menerima kritik-kritik miring atau apa pun itu tentang dirinya. Ia adalah pesepak bola bermental baja.
Musim ini di Liga Inggris, Bale baru tampil sebanyak delapan kali, dengan catatan satu gol dan satu assist.