INDOSPORT.COM - Laga berat dihadapi Thomas Tuchel ketika Chelsea harus melawan Manchester United di pekan ke-26 Liga Inggris, Minggu (28/02/21). Sejatinya, mantan pelatih PSG ini sudah bisa hancurkan rivalnya itu, tanpa bertanding.
Sepak terjang Setan Merah memang jauh di luar dugaan, terseok-seok awal musim membuat tak ada yang menyangka pencapaian fantastis mereka hingga saat ini. Ya, skuat asuhan Ole Gunnar Solskjaer bertengger di peringkat dua klasemen sementara.
Pencapaian membanggakan ini pun sekaligus menghapus citra buruk era kepelatihan sepeninggal Sir Alex Ferguson. Maklum, tim berlogo Setan ini kadung merindukan trofi Liga Inggris semenjak pelatih legendarisnya pensiun pada 2013 lalu.
Berbagai anggapan pun muncul mulai dari taktik efektif Solskjaer hingga kenaikan potensi tiap-tiap pemainnya. Tapi siapa sangka sejatinya alasan kehebatan Manchester United berawal dari satu pemain saja yakni Bruno Fernandes.
Diboyong dengan harga 80 juta euro (Rp1,3 triliun) dari Sporting Lisbon, playmakaer asal Portugal itu terbukti ampuh membangkitkan formasi 4-2-3-1 bagi MU. Pembuktian itu juga terlihat dari sumbangsih 22 gol sepanjang musim ini.
Secara teknis, gelandang berusia 26 tahun ini jadi kunci penting perkasanya tim asuhan Solskjaer dalam 12 bulan masa baktinya. Meski dapat banyak kritik karena aksi diving, kehadirannya mampu tingkatkan kualitas Paul Pogba, Fred, dan Scott McTominay.
Akan tetapi sehebat-hebatnya Bruno Fernandes memaksimalkan kekuatan Manchester United, semua itu bisa saja tak terjadi oleh tindak-tanduk pelatih Chelsea, Thomas Tuchel. Pasalnya, sang bintang hampir melipir ke PSG diawal tahun 2018 lalu.