INDOSPORT.COM – Bangunkan Gareth Bale dari tidur panjangnya, tampaknya akan menjadi peluru terakhir Jose Mourinho untuk bertahan di Tottenham Hotspur.
Sejak awal kedatangannya, ekspektasi besar menyertai Jose Mourinho dalam pekerjaan barunya sebagai pelatih Tottenham Hotspur. Burung-burung berkicauan ditemani sengatan manja sinar matahari menjadi gambaran begitu senangnya suporter Tottenham Hotspur.
Soalnya dengan rekam jejak Mourinho yang sukses di Manchester United, Chelsea, Real Madrid dan Inter Milan, para suporter berharap hal sama bakal terjadi di Tottenham. Tunggu, prestasti treble winner mini saat melatih Manchester United, rasanya prestasi juga bukan?
Kembali ke topik, ekspektasi besar kalau Mourinho bakal sukses di Tottenham pun sepertinya memang bisa menjadi kenyataan. Setidaknya hingga pertengahan November, di mana Tottenham sedang bersaing dengan Liverpool di jalur perebutan gelar Liga Inggris.
Namun, bak seperti roda yang berputar terlalu cepat, sejak kalah dari Liverpool pada 16 Desember, Tottenham malah kehabisan bensin. Mereka hanya sanggup menang 4 kali dalam 13 laga sejak kalah dari Liverpool.
Tak pelak, Mourinho pun mulai digoyang isu kalau bakal segera dipecat dari Tottenham. Pertanda itu semakin mengencang setelah Jose Mourinho diberikan waktu untuk memperbaiki peforma Tottenham dalam tempo 12 hari atau 4 pertandingan ke depan pada 23 Februari lalu.
2 pertandingan dari 4 laga penghakiman itu berhasil dilalui dengan kemenangan atas Wolfsberger dan Burnley. Jose Mourinho tentu harus berterima kasih banyak kepada para pemainnya yang setidaknya bisa menang di 2 dari 4 laga penghakimannya itu.
Namun, terima kasih bukan untuk Harry Kane atau Son Heung-min, melainkan si anak hilang, Gareth Bale. Sempat ada rumor kalau hubungan keduanya tidak terlalu baik, tapi ternyata Mourinho pada akhirnya membangunkan Bale untuk membantunya bertahan di Spurs.