Inter Milan dan Nicolo Barella yang Kembali Populerkan Peran Mezzala di Serie A
Selepas era Gianni Rivera, peran ataupun gelandang yang bermain layaknya Mezzala mulai berkurang. Apalagi perkembangan taktik era milenial mulai berubah ke arah 4-4-2 yang membuat tugas gelandang hanya sebagai box-to-box atau defensive midfielder.
Setelah 4-4-2 berakhir, formasi 4-3-3 yang jadi primadona sempat memunculkan peran mezzala baru. Barcelona era Pep Guardiola lah pencetusnya, dimana Xavi dan Andres Iniesta jadi figure utama.
Hingga akhirnya taktik 4-2-3-1 yang lebih modern saat ini, kembali menghilangkan peran Mezzala. Banyak para pelatih yang lebih suka menggunakan dua gelandang bertahan plus satu attacking midfielder. Sementara untuk membantu serangan, dua winger di sebelah kiri dan kanan jadi opsi.
Antonio Conte bersama Juventus berhasil menciptakan kembali mezzala dalam diri Pogba. Namun peran Pogba lebih mirip seperti advance playmaker, walau dalam permainan cukup sering melakukan penetrasi ke pertahanan lawan.
Setelah Conte meninggalkan Juventus 2016 lalu, banyak pelatih di Liga Italia yang coba menerapkan gaya permainan 3-5-2 dan berusaha mengembalikan kembali peran the interno.
Sayangnya, belum ada pemain yang punya potensi serta atribut lengkap untuk mengemban posisi tersebut. Hingga akhirnya Nicolo Barella berhasil dipoles sempurna oleh Conte menjadi mezzala impiannya.
Total sepanjang musim 20/21, Nicolo Barella mampu melepaskan 48 kali umpan tiap pertandingan di Serie A dengan tingkat akurasi mencapai 83%. Karena ikut membantu serangan, catatan ofensif Barella pun terbilang baik dengan melepaskan 1 tembakan on target serta melakukan satu kali dribel sukses tiap laga
Sementara saat bertahan, Barella berhasil lakukan 2 kali tackle serta sekali intersep dalam 90 menit dari total 24 penampilannya di Serie A bersama Inter Milan.
Lantas dengan gemilangnya Nicolo Barella sebagai The New Mezzala, mampukah Inter Milan hentikan rekor juara Serie A milik Juventus musim ini?