Apa Benar Man United Era Ole Gunnar Solskjaer Lebih Baik dari Jose Mourinho?
Jose Mourinho merupakan salah satu pelatih bertangan dingin yang kualitasnya sudah tidak perlu diragukan lagi. Sejak namanya mencuat usai membawa Porto juara Liga Champions tahun 2004, dirinya telah banyak melalang buana menahkodai sejumlah klub top Eropa.
Di antaranya Chelsea, Real Madrid, Inter Milan hingga Manchester United. Dari tim yang disebutkan tadi, tidak satupun yang berakhir dengan puasa gelar saat ia melatih.
Minimal satu trofi mampu ia persembahkan di setiap musimnya bersama tim yang dilatihnya. Tidak heran jika namanya menjadi legenda di dunia kepelatihan sepak bola, dengan sederet prestasi yang sudah diukirnya.
Pria yang kini berusia 58 tahun itu datang ke Manchester United saat kemampuannya meramu taktik sudah mulai diragukan lagi oleh publik. Nama Mourinho dianggap sudah tinggal nama besarnya saja, lantaran ia banyak mengalami kegagalan dalam membawa tim juara di beberapa musim belakangan.
Kendati demikian, dua musim Mourinho di Man United tidak lah buruk-buruk amat sebab The Red Devils diantarkannya meraih gelar juara baik di kompetisi domestik maupun kancah Eropa.
The Special One sukses mengantarkan Man United menjuarai Liga Eropa dan Piala Liga Inggris.
Kendati demikian, harus disayangkan karena Man United tak bisa dibawa Mourinho bersaing dalam peburuan gelar Liga Inggris bahkan untuk menjuarai.
Hasil terbaik yang didapat Man United di Liga Inggris selama ditangani Mourinho adalah menempati posisi kedua pada musim 2017-2018 alias musim keduanya.
Pada musim tersebut Man United tidak bisa mengejar Manchester City di puncak klasemen, dengan selisih 19 poin di akhir kompetisi Liga Inggris musim 2017-2018.
Merujuk dari catatan tersebutlah yang membuat Gary Neville menganggap, bahwa meski pada saat itu Man United menjadi runner-up, namun tak punya peluang untuk menyabet titel.
Ia membandingkan skuat Manchester United era Jose Mourinho dengan Ole Gunnar Solskjaer.
Musim 2020-2021 ini merupakan musim kedua Solskjaer menangani Man United. Seperti De Javu, David De Gea dan kolega berpeluang mengakhir musim ini di posisi kedua.
Mereka nampaknya harus merelakan gelar juara ke tangan Manchester City, setelah meraih beberapa hasil buruk belakangan ini yang membuat mereka sulit untuk memangkas jarak dengan rival sekotanya itu.
Saat ini Manchester United beradai di urutan kedua degan koleksi 51 poin. Sedangkan Manchester City memimpin dengan 65 poin. Keduanya saat ini berjarak 14 poin dengan 11 pertandingan sisa.
Jika merujuk dari prestasi, tentu Jose Mourinho lah yang jauh lebih baik saat menangani Man United.
Bagaimana tidak, di musim pertamanya ia mampu membawa Setan Merah meraih dua gelar bergengsi yakni Liga Europa 2016-2017 dan Piala Liga Inggris 2016-2017.
Sedangkan di musim pertama Solskjaer menangani Man United sebagai pelatih permanen di musim 2019-2020, ia tak mampu memberikan gelar, dan membawa tim finis di posisi ketiga.
Akan tetapi jika penilaiannya berdasarkan kinerja tim dalam perburuan gelar Liga Inggris, Solskjaer juga bisa dibilang memang lebih baik dari Mourinho.
Hal itu ia buktikan sejak pertama kali datang sebagai caretaker, dimana 11 kemenangan beruntun berhasil diraih Man United di Liga Inggris musim 2018-2019 dan menyelamatkan tim finis di posisi enam besar dari sebelumnya terlempar ke posisi papan tengah.
Di musim berikutnya 2019-2020, ia membawa Man United kembali menjadi penantang gelar akan tetapi harus kalah dari Liverpool. Mereka hanya bisa finis di posisi ke-3.
Musim ini, Man United kembali dibawanya menjadi penantang gelar. Mereka masih berpeluang untuk memangkas jarak dengan Man City dengan 11 pertandingan sisa.
Secara progres, Ole Gunnar Solskjaer telah membawa Man United ke arah yang seharusnya yakni salah satu tim besar yang menjadi penantang gelar.
Sementara itu Mourinho yang saat ini menangani Tottenham Hotspur, menempati posisi kedelapan dengan torehan poin 39. Tottenham tertinggal 11 angka di belakang Man United.
“Itulah mengapa saya pikir tim Manchester United ini lebih cocok daripada yang dari dua atau tiga tahun lalu di bawah Jose Mourinho yang finis kedua,” sebut Neville.
“Saya sebenarnya merasa ada semangat yang lebih baik. Saya pikir mereka memiliki peluang yang jauh lebih baik untuk memenangkan liga dalam dua atau tiga tahun ke depan daripada di bawah Jose beberapa tahun lalu,” Gary Neville.