INDOSPORT.COM - Berbagai masalah di Barcelona sepanjang LaLiga Spanyol 2020-2021 sejatinya sudah cukup buat Lionel Messi mantab angkat kaki. Calon pengganti Josep Maria Bartomeu, Joan Laporta pun sesumbar penyebab sang kapten bisa hengkang.
Masalah bertubi-tubi datang silih berganti ke Catalan, tak cuma terkait sepak terjang mereka melainkan juga finansial yang kadung sudah kronis. Bayangkan saja, mereka sudah mengulangi catatan nirgelar selayaknya era Frank Rijkaard (2007-2008).
Ketika Takhta LaLiga Spanyol mereka terenggut oleh Real Madrid, insiden memalukan dibantai 2-8 oleh Bayern Munchen kian hancurkan martabat tim bermarkas di Camp Nou itu. Malangnya, hutang membesar jadi 1,2 miliar euro (Rp20 triliun) dengan ancaman kebangkrutan.
Kendati sudah lakukan potong gaji 70 persen, penjualan pemain tetap tak terelakan kala Ronald Koeman datang gantikan pelatih Quique Setien. Di sinilah amarah Lionel Messi muncul ketika banyak sahabatnya, termasuk Luis Suarez yang jadi kambing hitam.
Ngotot hengkang jika tak ada ancaman klausul rilis 700 juta euro (Rp12 triliun), kepercayaan striker asal Argentina itu malah dikhianati oleh bocornya kontrak empat tahun senilai 555 juta euro (Rp9,4 triliun). Belum lagi adanya insiden Barcagate.
Sebagaimana diketahui, Barcagate adalah suatu proyek terselubung yang digagas oleh eks presiden, Josep Maria Bartomeu. Setelah sempat terciduk sekaligus menyeret sebagian nama manajemen klub, beberapa orang malah dibebaskan oleh pihak berwajib.
Kesal? Tentu saja ada di benak Lionel Messi yang bisa saja angkat kaki akhir Juni nanti karena tak ada kontrak baru. Joan Laporta tanpa ragu mengancam kepergian striker La Albiceleste tersebut bisa jadi tak terelakan jika ia tak jadi presiden Barcelona.