INDOSPORT.COM - Pada era kepelatihan Frank Lampard, Tammy Abraham adalah pemain andalan Chelsea di lini depan dalam setiap pertandingan.
Sebelumnya ia kerap dipinjamkan demi mengasah kemampuan dan menambah jam terbangnya. Baru pada musim 2019-2020 saat Frank Lampard ditunjuk menjadi pelatih, ia dipercaya masuk dalam daftar pemain di tim utama.
Kepercayaan tersebut rupanya mampu dibayar dengan baik oleh Tammy. Ia tampil apik di musim pertama Lampard menangani Chelsea, yang banyak mengandalkan pemain muda.
Total pemain berusia 23 tahun ini mengemas 47 pertandingan dengan torehan 18 gol dan 6 assist musim lalu. 34 laga dan 15 gol diantaranya bermain di Liga Inggris.
Musim ini, menit bermainnya mulai berkurang meski di awal kompetisi ia masih sering mengisi daftar starting lin-up. Hal itu disebabkan karena adanya pergantian pelatih.
Frank Lampard dipecat pada Januari 2021 dan digantikan oleh mantan pelatih Paris Saint-Germai (PSG) Thomas Tuchel. Kedatangan Tuchel membuat Tammy Abraham mengalami nasib buruk. Ia tak lagi jadi pilihan.
Hal itu bisa dilihat dari catatan penampilan Tammy ditangan Tuchel, dimana sejauh ini ia baru diturunkan sebanyak lima pertandingan, dengan satu laga bermain penuh di Piala FA dan baru mencetak satu gol.
Akan tetapi secara keseluruhan di musim ini, Tammy telah bermain sebanyak 30 pertandingan di semua kompetisi, dengan menyumbang 12 gol serta 6 assist.
Menurut Football London, sejak awal musim lalu (2019/20) Tammy telah mencetak total 30 gol (ditambah musim ini), tidak ada yang dari penalti. Di antara 30 gol itu, 21 gol tercipta di Liga Inggris.
Namun, entah mengapa Tammy tetap dianggap kurang memuaskan. Dia dinilai tidak cukup membantu Chelsea untuk menjuarai Liga Inggris.
Isu untuk menjualnya pada bursa transfer musim panas nanti demi mendatangkan striker baru pun muncul.
Tapi rumor tersebut menimbulkan kritik dari kalangan pendukung setia Chelsea, karena Tammy Abraham dinilai sebagai salah satu pemain muda berbakat yang mempunyai masa depan cerah di klub.