INDOSPORT.COM - Legenda hidup Timnas Indonesia, Hermansyah, bereaksi keras dengan kritik pedas dari Indonesia Police Watch (IPW) yang meminta Piala Menpora dibatalkan, karena akan menjadi cluster baru dari penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
Kiper Timnas Indonesia di era 1980-an ini, angkat bicara. Ia meminta semua pihak, termasuk IPW, berpikir sebelum menyampaikan pernyataannya.
“Insan sepakbola selama ini hidup dari bola, kalau tidak ada turnamen dan kompetisi, bagaimana hidup mereka, istri dan anak,” ucapnya.
Toh, turnamen Piala Menpora juga dipertandingkan dengan protokol kesehatan yang super ketat. Ia meminta pihak yang mengkrik untuk melihat langsung pasar, tempat-tempat umum, melihat buruh, dan sektor lain.
Semua telah beroperasi dengan normal dengan menerapkan protokol kesehatan. Harusnya tak ada bedanya dengan pelatih dan pemain sepak bola, yang bekerja di lapangan.
“Jadi, profesi pemain, pelatih dan ofisial tim, sama dengan buruh, pedagang, dokter dan semua pekerjaan lain. Sama-sama bekerja untuk memenuhi kebutuhan dan untuk keluarga,” ucapnya.
Pandemi Covid-19 ini juga tidak hanya dialami Indonesia, tapi Negara lain juga merasakannya. Tapi, bedanya di Negara lain, turnamen dan kompetisi sudah lama bergulir dengan protokes, tapi di Indonesia masih berjalan di tempat.
Jika hanya kompetisi dan turnamen yang tidak diberikan izin berjalan, sementara sektor lain berjalan normal dengan protokol Covid-19, itu artinya terjadi diskriminasi.
“Kalau saya masih bisa hidup dari melatih SSB, karena selama COVID-19 masih berjalan dengan protokes. Tapi bagaimana dengan pemain dan pelatih yang selama ini mengantung hidup dari kompetisi?,” tanya.