INDOSPORT.COM - Kepergian Luis Suarez ke rival LaLiga Spanyol, Atletico Madrid, memang patut disesali Barcelona. Bak suatu deja vu, kejadian ini pun sama saja ketika Real Madrid justru ditinggal Cristiano Ronaldo.
Striker berkebangsaan Uruguay ini sejatinya memang jadi andalan utama Catalan sejak gabung dari Liverpool 2014 lalu. Tergabung dengan Lionel Messi dan Neymar, ia membentuk trio MSN dengan torehan 364 gol dalam 450 pertandingan hingga akhir 2017 lalu.
Ketika Neymar hengkang, El Pistolero masih jadi tandem spesial bagi Messi usai jadi kunci penting kemenangan Blaugrana. Namun, semua itu langsung berubah ketika petaka nirgelar selayaknya era Frank Rijkaard terjadi musim lalu.
Pamor dari El Barca sebagai tim tangguh ternoda kala tak kuasa pertahankan LaLiga Spanyol lawan Real Madrid, berlanjut kejadian memalukan dibantai Bayern Munchen 2-8 kala lakoni Liga Champions. Masalah mereka pun kian lengkap gara-gara krisis finansial.
Bayangkan saja, Corona yang berimbas masalah ekonomi membuat Barcelona punya hutang mencapai 1,2 miliar euro (Rp20 triliun). Adapun tumbal penjualan pemain wajib diberlakukan ketika Ronald Koeman berikan keputusan kontroversial pemecatan masal.
Ya, eks pelatih Timnas Belanda tersebut menyingkirkan Ivan Rakitic, Arturo Vidal, Nelson Semedo, Jean-Clair Todibo, hingga Luis Suarez. Gara-gara ini pula, Messi yang murka buat segalanya kian runyam jika tak ada klausul rilis 700 juta euro (Rp12 triliun).
Bukannya melempem, striker berusia 33 tahun yang dibuang Barcelona justru tak kehilangan tajinya bersama Atletico Madrid. Diego Forlan pun tanpa ragu menyebut kejadian ini sama halnya dengan Cristiano Ronaldo yang tinggalkan Real Madrid 2018 lalu.