INDOSPORT.COM – Mengenang sejumlah momen menakjubkan Inter Milan yang tepat hari ini, 9 Maret 2021, berumur 113 tahun. Mulai dari era kegemilangan La Grande hingga rekor treble winners.
Dalam hari jadinya ke-113 tahun semalam, Inter Milan berhasil dapat kado spesial dengan meraih tiga angka usai menumbangkan Atalanta (1-0) di laga lanjutan pekan ke-28 Liga Italia 20/21.
Tambahan tiga angka, membuat Inter Milan kini kokoh di puncak klasemen sementara dengan raihan 62 poin, berjarak 9 angka dari AC Milan sebagai pesaing terdekat.
Dengan menyisakan 12 pertandingan hingga penghujung musim, peluang Inter Milan mempertahankan posisi teratas dan raih scudetto ke-19 mereka tahun ini.
Kembali ke perayaan 113 tahun terbentuknya Inter Milan. Sepanjang eksis di dunia olahraga kulit bundar, tim yang merupakan pecahan dari AC Milan ini sempat menorehkan beberapa sejarah manis.
Mulai dari tim satu-satunya yang belum pernah terdegradasi ke Serie B, serta tim pertama asal Italia yang berhasil meraih treble winners atau merengkuh tiga gelar bergengsi selama semusim.
Namun dari semua pencapaian, masa-masa keemasan Inter Milan seperti era ‘Grande Inter’ bisa dibilang sebagai titik puncak kegemilangan La Beneamata di kancah Eropa.
Inter Milan sempat mengalami masa keemasaan di era sepak bola dunia baik di Italia maupun level Eropa Bahkan era tersebut telah dua kali mereka rasakan dengan pemain dan pelatih yang berbeda generasi.
Memeriahkan HUT 113 Inter Milan, berikut INDOSPORT coba mengulas masing-masing kegemilangan era Grande Inter tersebut, yang dimulai saat Angelo Moratti mengambil alih Inter Milan pada tahun 1955 silam.
Raja minyak yang lahir di Somma Lombardo, Italia, tersebut bisa dibilang sebagai biang keladi kebangkitan Inter Milan hingga membuat klub tetangga sekaligus rival abadi mereka, AC Milan, merasa segan dan sedikit cemburu.
Bagaimana tidak, baru lima tahun mengakuisisi Inter, ayah dari Massimo Moratti ini telah memiliki visi cukup jelas tentang arah jalan nerazzurri di sepak bola Italia bahkan dunia. Terbukti, Angelo Moratti berani mendatangkan Helenio Herrera, pelatih Argentina yang punya rekor bagus bersama Barcelona.
Hasilnya, tak butuh waktu lama bagi Inter untuk merengkuh sejumlah gelar bergengsi yang dimulai dari ajang Serie A tahun 1962/63, 1964/65, dan 1965/66.
Sebuah capaian yang menghentikan hegemoni dua raksasa Italia saat itu yakni Juventus dan AC Milan, di mana pada musim sebelumnya dua tim ini dominan dan silih berganti naik ke podium juara.