INDOSPORT.COM - Hasrat Lionel Messi untuk bertahan di LaLiga Spanyol, Barcelona, bisa jadi goyah meski sudah ada Joan Laporta. Pasalnya, Neymar dengan label Pengkhianat Terbesar Sepak Bola menghasut eks rekannya gabung PSG.
Kondisi kritis nyatanya memang menyertai tim bermarkas di Camp Nou itu sejak beberapa tahun terakhir. Bagaimana tidak? Mereka mengulangi catatan kelam nirgelar selayaknya era pelatih Frank Rijkaard (2008-2009).
Bayangkan saja, insiden memalukan dibantai 2-8 oleh Bayern Munchen kala lakoni pentas Eropa menambah garam di luka El Barca yang sudah kehilangan LaLiga Spanyol lawan Real Madrid. Konyolnya lagi krisis ekonomi menimpa mereka.
Tak adanya pemasokan imbas Corona membuat Catalan didera hutang fantastis mencapai 1,2 miliar euro (Rp20 triliun), efeknya pun sangat terasa ketika pemangkasan gaji terjadi berjilid-jilid. Terjualnya beberapa pemain pun tak terelakan lagi.
Ya, ketika Ronald Koeman datang, pengusiran pemain sekaliber Luis Suarez menjadi jawab pengurangan beban finansial. Efek domino pun muncul ketika Messi berharap untuk hengkang musim lalu sebelum terhenti imbas klausul rilis 700 juta euro (Rp12 triliun).
Lantas bagaimana akhirnya? Kans untuk pindah ke klub yang sejahtera pun ada ketika PSG mengajukan penawaran menggoda apalagi dengan gaji diatas rata-rata 933 ribu euro (Rp15 miliar) per pekan. Lagipula, kontraknya sendiri bakal berakhir Juni nanti.
Pintu kedatangannya ke raksasa Prancis sendiri terbuka lebar karena 'undangan' Neymar. Striker asal Brasil ini pun layak dicap sebagai pengkhianat Barcelona karena manuver cerdiknya hasut Lionel Messi dengan cara tak terduga.