INDOSPORT.COM - Zlatan Ibrahimovic adalah pesepak bola spesial. Striker berpaspor Swedia itu hampir selalu mendatangkan prestasi bagi klub-klub yang ia bela, mulai dari Ajax Amsterdam, Juventus, Inter Milan, Barcelona, AC Milan, PSG, hingga Manchester United.
Sayang, prestasi yang datang hanya sebatas liga domestik plus satu Liga Europa. Ibrahimovic seperti terkena kutukan menahun yang terus-menerus menghalanginya untuk merengkuh kesuksesan di Liga Champions.
Salah satu bentuk kesialan Ibrahimovic tampak dalam laga babak 16 besar Liga Champions 2008-2009 menghadapi Manchester United di Old Trafford, 11 Maret 2009.
Kala itu, dia lagi-lagi gagal meloloskan Inter Milan ke perempat final sekaligus meneruskan tren buruk dua musim terdahulu kala disingkirkan Liverpool (2007-2008) dan Valencia (2006-2007).
Padahal, Inter Milan sudah mendatangkan pelatih sekelas Jose Mourinho yang diharapkan bisa membantu Ibra mengobati kemandulan di level Eropa. Nyatanya kutukan tersebut masih terlalu kuat menempel pada sang pemain.
Zlatan Ibrahimovic berusaha keras menembus pertahanan Manchester United melalui beragam aksi individual berupa dribel dan tembakan ke gawang. Akan tetapi, ia tetap tidak dapat mencetak gol, bahkan salah satu sepakannya membentur mistar tim tuan rumah.
Sebaliknya, Manchester United mampu menceploskan dua gol masing-masing melalui kepala Nemanja Vidic memaksimalkan situasi sepak pojok pada menit ke-4 serta Cristiano Ronaldo menyambut umpan silang matang dari Wayne Rooney (49').
Manchester United pun melaju ke perempat final berkat keunggulan 2-0 secara agregat menyusul hasil imbang tanpa gol pada pertemuan pertama yang berlangsung di Stadion Giuseppe Meazza.
Jose Mourinho menilai kekalahan Inter Milan terjadi karena anak asuhnya kesulitan mengimbangi permainan Manchester United, terutama dalam hal duel udara. Dia menganggap Nemanja Vidic dkk. jauh lebih kuat dan seringkali memenangi perebutan bola di udara.
11 mars 2009 🗓
— Manchester United et son Histoire 🔴⚪ (@ManUtd_Histoire) March 11, 2021
Manchester United 2-0 Inter Milan
➡️ Après un match nul 0-0 à San Siro, Man Utd s'impose au retour grâce à des buts de Vidic et Ronaldo ! C'était le 21e match de rang invaincu à domicile dans la compétition ! 🔥🔴#MUFC pic.twitter.com/RD27wgVK2S
“Manchester United sangat kuat dalam duel udara dan mahir memaksimalkan situasi bola mati, sedangkan kami hanya satu orang yang punya kapasitas untuk menghentikannya, yaitu Ibrahimovic,” cetus Mourinho waktu itu.
Di sisi lain, duel Manchester United kontra Inter Milan musim tersebut menjadi bentrokan pertama dua pesepak bola terbaik dunia, Cristiano Ronaldo dan Zlatan Ibrahimovic.
Sekadar mengingatkan, Ibrahimovic merupakan satu-satunya pemain yang kualitasnya mendekati Ronaldo dan Lionel Messi di masa jayanya. Dia hanya kurang beruntung di Liga Champions, tak seperti dua megabintang itu.
Uniknya, Ibrahimovic pernah menyindir Cristiano Ronaldo beberapa waktu lalu berkaitan dengan pendapat pribadinya soal siapakah pemain terbaik dunia sepanjang masa.
Jawaban Zlatan Ibrahimovic adalah Ronaldo, tapi tentu saja yang dia maksud bukanlah Cristiano Ronaldo, melainkan striker legendaris Brasil era 2000-an, Ronaldo Nazario.
"Saya tak perlu kata-kata untuk mendeskripsikan seorang Ronaldo. Dia sangat fenomenal. Bagi saya Ronaldo adalah pesepak bola terbaik dunia sepanjang masa. No debat!" cetus Ibrahimovic seperti dilansir Give Me Sport.