INDOSPORT.COM - Buruknya Cristiano Ronaldo selama kepelatihan Andrea Pirlo membuat raksasa Serie A Liga Italia, Juventus, menjatuhkan harga dirinya. Tak cuma dijual dengan harga murah Rp479 miliar, tempatnya juga terenggut oleh pemain ini.
Musim kelabu, ungkapan yang layak disematkan kepada striker berkebangsaan Portugal ini yang sudah tak lagi tampil impresif seperti dulu. Bayangkan saja, ia awalnya digadang-gadang bakal menjadi pahlawan pemutus kutukan nirgelar Liga Champions.
Alasannya? Sederhana, CR7 punya kapasitas mumpuni ketika menyumbang 15 gelar juara termasuk empat di antaranya bahkan gelar terakbar seantero Eropa bagi Real Madrid. Belum lagi statistik 450 gol dalam 438 pertandingan selama sembilan musim di Spanyol.
Kegemilangan itulah yang membuat Juventus yakin gelar Liga Champions bisa mereka menangkan setelah terakhir kali juara pada 1995-1996. Demi itu, tim asal Turin tersebut sampai rela merogoh kocek 112 juta euro (Rp1,9 triliun).
Awalnya Cristiano Ronaldo bisa menunaikan kewajibannya ketika bukukan 92 gol dan 22 assists semenjak 2018 lalu, selain itu ia juga memperpanjang torehan Serie A Liga Italia untuk kesembilan kalinya. Tapi sayang kekurangannya masih ada.
Meski punya catatan gemilang, ia ternyata masih belum mampu persembahkan trofi Si Kuping Besar setelah gagal tiga kali beruntun. Lewatkan babak perempat final untuk kali pertama sejak 2005 silam, Ronaldo gagal untuk kali ketiga usai Juve dibungkam Porto.
Gerah karena Cristiano Ronaldo tak jadi penyelamat mereka membuat klub Serie A Liga Italia tersebut ingin menjualnya dengan harga kelewat miring. Tak cuma itu, skuat asuhan Pirlo juga akan membuat tempatnya tersisih lewat hadirnya Alvaro Morata secara permanen.