INDOSPORT.COM – Mengenang kembali kejayaan Grande Torino pada Serie A musim 47/48, di mana I Granata sukses mencukur Inter Milan hingga lima gol tanpa balas. Bakal kembali terulang tahun ini?
Pada Minggu (14/03/21) malam WIB nanti, duel menarik di lanjutan pekan ke-27 Liga Italia 20/21 akan terjadi. Yakni sang tuan rumah Torino, menghadapi pemuncak klasemen sementara, Inter Milan.
Melihat dari statistik musim ini, jelas Inter Milan bakal jauh diunggulkan. Apalagi anak asuh Antonio Conte tersebut, belum pernah rasakan kekalahan dalam 10 pertandingan terakhir Serie A.
Bahkan tujuh laga diantaranya adalah kemenangan beruntun, yang dimulai dari pekan 20 hingga 27 saat berjumpa Atalanta pada Senin (08/03/21) lalu.
Berbanding terbalik dengan Torino, skuad arahan Davide Nicola ini baru saja menelan kekalahan 4-2 dari tim juru kunci, Crotone, pada Minggu (07/03/21) silam.
Tak cuma rapor penampilan yang tumpang tindih, rekor pertemuan kedua tim pun menunjukkan bahwa Inter Milan jauh lebih dominan ketimbang tim asal kota Turin ini.
Tercatat dari lima pertandingan terakhir Torino vs Inter Milan, sang wakil Milan berhasil raih tiga kemenangan beruntun dan cuma sekali bermain imbang.
Berbicara soal Torino, meski di era milenial ini namanya kurang begitu populer bahkan banyak yang menganggap jika tim yang bermarkas di Stadion Olimpiade Torino adalah tim penghibur Serie A, namun pada masa lampau Torino adalah raksasa Italia bahkan Eropa yang disegani.
Tepatnya pada musim 1940, atau lebih rincinya di tahun 1942 hingga 1948. Selama enam musim tersebut Torino mampu merajai Liga Italia yang sekaligus meruntuhkan dominasi Juventus di kompetisi Negeri Pizza.
Pada masa tersebut, Torino bahkan mendapat julukan Grande Torino atau Si Hebat Torino. Bukan isapan jempol belaka mengapa para pengamat memberikan gelar tersebut, sebab selama lima musim Torino berhasil merengkuh gelar juara Serie A.
Namun sayang, kegemilangan Torino yang skuadnya penuh para bintang dunia pada masa itu, harus berakhir akibat tragedi Superga. Di mana pesawat yang mengangkut para pemain Torino saat pulang dari laga uji coba di Portugal, alami kecelakaan dengan menabrak gereja Basilica of Superga di Turin.
Kembali ke duel Torino vs Inter Milan, selama era Grande Torino tim yang berlambangkan Banteng ini sempat mempermalukan Inter Milan di ajang Serie A, tak tanggung-tanggung Le Beneamata harus menanggung malu usai dibantai lima gol tanpa balas.
Pertandingan tersebut terjadi pada musim 47/48, tepatnya di laga lanjutan pekan ke-12 Serie A. Bertanding di Stadio Grande Torino, tim tuan rumah yang diarsiteki Mario Sperone turun dengan kekuatan terbaik termasuk duet Guglielmo Gabetto, Valentino Mazzola, Romeo Menti, dan Iosif Fabian sebagai ujung tombak.
Sementara Inter Milan yang dilatih sosok legendaris mereka, Giuseppe Meazza, bermain dengan beberapa pemain andalan seperti Ubaldo Passalacqua, Giacomo Neri, Osvaldo Fattori hingga penyerang Benito Lorenzi.