INDOSPORT.COM – Melihat tiga alasan yang membuat Inter Milan paling diunggulkan untuk meraih gelar juara Liga Italia ketimbang AC Milan dan Juventus musim ini.
Hingga pekan ke-27 Liga Italia musim 20/21, Inter Milan sendiri memang masih tampil konsisten dengan terus meraih kemenangan saat jumpa para lawan.
Bahkan di laga teranyar, Inter Milan kembali raih tiga poin penuh usai menumbangkan Torino (1-2) di laga tandang pada (14/03/21) lalu.
Berbekal kemenangan tersebut, Inter Milan kini makin kokoh di puncak klasemen dengan raihan 65 poin, berjarak 9 angka dari AC Milan sebagai pesaing terdekat di posisi kedua.
Sejak kalah dari Sampdoria awal Januari lalu, perlahan performa Inter Milan memang alami kemajuan pesat. Tercatat dalam 11 pertandingan setelah ditumbangkan Il Samp, kubu La Beneamata cuma meraih dua kali seri sementara 9 sisanya berakhir dengan kemenangan.
Termasuk delapan kemenangan beruntun sejak 30 Januari hingga pertengahan Maret tahun ini. Catatan yang membuat Inter Milan tak terkejar di posisi teratas, serta menjadikan Nerazzurri kandidat kuat peraih scudetto musim ini.
Mantan pelatih Brescia, Alessandro Calori, bahkan tak sungkan untuk menunjuk Inter Milan sebagai calon juara Serie A musim ini, jika melihat skuad serta penampilan yang ada dalam beberapa pekan terakhir.
“Inter telah mengambil jalan yang benar dan mereka telah menunjukkan karakteristik pelatih mereka. Lautaro Martinez dan Romelu Lukaku adalah kekuatan serangan terbaik di Italia, sementara Alexis Sanchez juga penting. Segalanya ada untuk Inter Milan raih juara,” ucap Calori dilansir Tuttomercatoweb.
Inter Milan sepanjang musim 20/21, memang jadi salah satu tim Italia dengan produktivitas gol paling banyak. Total dari 27 pertandingan, Inter Milan berhasil cetak 65 gol, tertinggi ketimbang tim Serie A lain.
Berkaca dari performa tim serta kondisi lain para tim pesaing, setidaknya ada tiga alasan yang membuat Inter Milan jadi unggulan untuk raih scudetto musim ini. Apa sajakah itu? Berikut INDOSPORT coba mengulas:
Kedalaman Skuad Makin Terlihat
Alasan pertama adalah kedalaman skuad Inter Milan yang mulai terlihat padu, serta bermain sama baiknya dengan tim utama.
Selain nama Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez yang jadi andalan untuk mencetak gol, Inter Milan punya beberapa pengganti yang kerap jadi supersub saat kondisi deadlock.
Sebut saja Alexis Sanchez yang di laga kontra Torino kemarin jadi pahlawan lewat sebiji assists nya, atau Christian Eriksen yang selalu jadi pemecah kebuntuan dengan umpan-umpan terukur.
Kondisi ini jelas berbeda dengan Juventus yang terlalu mengandalkan Ronaldo, atau ketergantungan AC Milan terhadap Ibrahimovic. Bahkan di laga terakhir, Rossoneri telan kekalahan dari Napoli usai ditinggal Ibrahimovic yang cedera.