3 Kunci Kesuksesan Chelsea Singkirkan Atletico Madrid di Liga Champions
Chelsea sukses memenangi dua pertandingan kandang dan tandang melawan Atletico Madrid musim ini. Namun, di leg kedua penampilan Chelsea terlihat lebih menjanjikan.
Salah satu alasannya adalah keputusan Thomas Tuchel untuk merombak formasi di lini depan. Musim ini Thomas Tuchel menyulap Chelsea menjadi tim menakutkan dengan formasi 3-4-1-2.
Namun, Tuchel juga memiliki formasi alternatif yakni 3-4-2-1. Tuchel seperti sudah tahu kelemahan yang dimiliki oleh Atletico Madrid dini hari tadi, terutama di pos gelandang bertahan.
Tuchel pun memutuskan untuk menempatkan dua gelandang serang alih-alih hanya satu penyerang lubang seperti leg pertama. Sebagai konsekuensinya, Chelsea hanya bermain dengan satu striker murni.
Rupanya taktik ini berbuah manis. Meski secara penguasaan bola sedikit menurun dibanding leg pertama, namun Chelsea menjadi lebih tajam dalam serangan.
Tercatat 16 tembakan dilesakkan oleh anak-anak London. Jumlah itu lima lebih banyak ketimbang di leg pertama.
Karena efektivitas, Chelsea juga jadi lebih minim dalam melakukan pelanggaran. Tercatat hanya 11 pelanggaran yang dilakukan Chelsea di leg kedua berbanding dengan 22 pelanggaran di leg pertama.
3. Kepercayaan Diri Maksimal
Jika ditanya apa yang paling berbeda dari tim Chelsea era Lampard dan Tuchel adalah mental dan kepercayaan diri. Thomas Tuchel sukses menyulap Chelsea menjadi tim dengan kepercayaan diri tinggi.
Tentu ini sebagai buah dari hasil positif yang diraih Chelsea di tangan Tuchel. Semenjak dipegang pelatih asal Jerman itu Chelsea tak sekali pun terkalahkan di 12 laga beruntun (sebelum leg kedua vs Atletico).
Para pemain Chelsea juga tak terusik dengan Atletico Madrid yang notabene tampil lebih superior pada musim ini ketimbang The Blues. Pasukan Thomas Tuchel sukses menerjemahkan hal itu dengan penampilan gemilang di lapangan.
Chelsea membuktikan diri bahwa mereka bisa mengalahkan tim mana pun. Jika situasi ini terjadi di era Frank Lampard mungkin Chelsea tidak akan bisa tampil dominan di dua leg Liga Champions melawan Atletico Madrid.