INDOSPORT.COM - Nasib malang Barcelona memang tak ada habisnya, mulai dari terancam ditinggal Lionel Messi hingga krisis ekonomi imbas pandemi virus corona. Meski sudah ada Joan Laporta, ternyata mereka hampir alami degradasi dari LaLiga Spanyol.
Sejak masih ditukangi Josep Maria Bartomeu, berbagai kemalangan menyertai tim bermarkas di Camp Nou tersebut. Bayangkan, musim lalu saja mereka gagal menangi satu gelar pun usai kehilangan liga domestik dan dibantai 2-8 oleh Bayern Muchen di Liga Champions.
Utang mencapai 1,2 miliar euro (Rp20 triliun) buat segalanya kian runyam dan Bartomeu angkat tangan. Lionel Messi pun berencana ingin hengkang ketika rezim seorang Ronald Koeman memakan korban beberapa rekan setimnya, terutama Luis Suarez.
Tak heran, gara-garanya Blaugrana langsung mulai melakukan pemilu darurat dengan dalih menyelamatkan masa depan klub. Carles Tusquets, presiden interim pun berikan tugas penting bagi para kandidat capres yakni Joan Laporta, Victor Font, dan Toni Freixa.
Konon, ada ancaman bahwa Barcelona bakal turun kasta dari LaLiga Spanyol jika tak ada pembayaran 125 juta euro (Rp2,1 triliun) ke kas penyelenggara liga. Pesan ini pun diungkap Freixa yang menyebut Javier Tebas selaku presiden liga jadi biang keroknya.
"LaLiga merespons atau lebih tepatnya Javier Tebas dengan pesan terselubung lewat Tusquets yang berbunyi 'jika Anda lakukan peresmian presiden baru tanpa uang jaminan di bank, saya akan buat Barca terdegradasi ke divisi dua,'" via Twitter.
6) La resposta de @LaLiga, en concret de @Tebasjavier a Carles Tusquets no es va fer esperar: "si permitís la toma de posesión del nuevo presidente sin haber depositado el aval, bajaré al Barça a segunda división". Això és el que Carles Tusquets ens va explicar als 3 candidats.
— Toni Freixa (@tonifreixa) March 18, 2021
Pada akhirnya, Joan Laporta sukses menjadi presiden baru Barcelona mengalahkan Font dan Freixa sekaligus. Lantas bagaimana nasib skuat asuhan Ronald Koeman di sisa LaLiga Spanyol nanti?