INDOSPORT.COM – Nama Gary Lineker harum seiring pencapaian dan apa yang ia torehkan di dunia sepak bola. Ia dianggap sebagai legenda karena sikapnya yang bersih. Namun, namanya yang bersih pun juga ternoda oleh tindakan ‘kotornya’ di atas lapangan.
Lineker merupakan penyerang asal Inggris yang bersinar di era 1980 an. Ia dianggap salah satu penyerang terproduktif di eranya.
Lineker memang tak pernah memberikan gelar ke Timnas Inggris. Akan tetapi, torehan golnya cukup membuat namanya harum sebagai salah satu penyerang terbaik yang dimiliki The Three Lions berkat 48 golnya dalam 80 penampilan saja.
Karier Lineker sendiri dimulai dari tim tanah kelahirannya, Leicester City saat dirinya promosi dari tim akademi ke tim utama di tahun 1976. Secara bertahap, ia mempermanenkan statusnya sebagai penyerang papan atas.
Di musim ketiganya bersama Leicester City, barulah Gary Lineker mulai mendapat tempat bermain . Selama 7 musim membela The Foxes, ia mampu mencetak 103 gol dari 216 laga.
Bagi pemain muda, catatan tersebut sangat apik. Tak ayal, Lineker pun didapuk menjadi penyerang utama Timnas Inggris sejak tahun 1984.
Pada 1985, Lineker pun berpetualang usai diboyong Everton dengan harga sekitar 800 ribu poundsterling. Besarnya mahar tersebut kala itu, mampu ia bayar tuntas dengan torehan 38 gol dalam 52 laga saja.
Torehan itu lantas membuat Barcelona membajaknya dengan harga 3.2 juta euro. Selama 3 musim sejak musim 1986/87 di Catalunya, kariernyasempat tersendat kendati keran golnya tetap mengalir walau tak sederas di Inggris.
Setelah berpetualang ke Spanyol, Lineker kembali ke Inggris dan membela Tottenham Hotspur di mana ia berduet dengan Paul Gascoigne dan menyumbangkan dua gelar. Selepasnya, ia hengkang ke Jepang dengan bergabung Nagoya Grampus sebelum memutuskan pensiun di tahun 1994.
Total 330 gol dalam 567 pertandingan di level klub dan Timnas Inggris ia cetak. Namanya pun lantas harum melegenda. Tak hanya karena gol, namun karena sikap apiknya di atas lapangan yang tak pernah menerima kartu merah bahkan kartu kuning.
Namun, sikap terpuji di atas lapangan tersebut yang membuat catatannya bersih, sempat ternoda oleh aksi kotor yang terkesan menjijikkan. Aksi apa yang dilakukan Gary Lineker tersebut?