INDOSPORT.COM – Sebagai tim papan atas dan kaya raya, Manchester City kerap mendatangkan banyak bintang. Adapun, nama Elano Blumer menjadi tonggak pertama dari banjir pemain bintang ke markas The Citizens.
Banyak yang menganggap kedatangan Sheikh Mansour sebagai awal kebangkitan Man City. Anggapan tersebut benar adanya jika melihat gelontoran dana dan banyaknya pemain bintang serta prestasi yang didapat The Citizens.
Namun, sejatinya awal kebangkitan Man City terlihat saat Thaksin Sinawatra pada 2007. Mantan Perdana Menteri Thailand ini membeli The Citizens dengan mahar 82 juta poundsterling kala itu.
Kedatangannya pun membuat Man City mendapat gelontoran dana untuk memboyong pemain. Saat itu, Sven Goran Erikson pun mendapat kucuran dana segar untuk memboyong pemain yang ia butuhkan.
Pada musim panas awal musim 2007/08, Sven Goran Eriksson memboyong delapan pemain ke Manchester City. Dari ke delapan pemain tersebut, nama Elano Blumer menjadi pembelian tersukses.
Elano bukanlah satu-satunya pemain Brasil yang dibawa Eriksson ke Man City pada musim panas 2007/08. Terbukti msih ada nama seperti Javier Garrido dan Gelson Fernandes yang diboyong.
Namun, hanya Elano lah yang mampu berbicara banyak di musim tersebut. Ia seakan menjadi tonggak kebangkitan Man City bersama Thaksin kala itu.
Sayangnya, Elano dan Thaksin tak bertahan lama di Man City. Hal ini tak lepas dari kedatangan Sheikh Mansour yang mengakuisisi klub pada 2008 lewat Amanda Staveley.
Sheikh Mansour mengeluarkan dana 265 juta poundsterling untuk mengakuisisi penuh kepemilikan Manchester City dari tangan Thaksin Sinawatra. Akuisisi ini pun tak ayal mengakhiri karier Elano.
Lalu, bagaimana kisah Sheikh Mansour mengakhiri karier Elano Blumer, tonggak kebangkitan Man City hingga saat ini? Berikut kisahnya.