Keputusan Lalai UEFA di Balik Gol Hantu Cristiano Ronaldo
Menariknya, di era modern dimana teknologi semakin canggih masuk ke dunia olahraga sepak bola, gol semacam ini justru masih kerap terjadi.
Padahal FIFA telah memberikan izin penggunaan teknologi garis gawang maupun Video Assistant Refree (VAR).
Teknologi tersebut membantu ofisial pertandingan untuk melihat dan menentukan apakah bola sudah melewati garis gawang. Hal itu guna meminimalisir kesalahan wasit dalam menjalankan tugasnya.
FIFA pertama kali menggunakan teknologi garis gawang di sepak bola saat Piala Dunia 2014 di Brasil, dan bahkan lebih awal lagi diterapkan di sejumlah liga domestik tertentu.
Akan tetapi langkah cepat FIFA menggunakan VAR atau teknologi garis gawang tidak diikuti oleh anggotanya termasuk UEFA. Mereka lebih lambat dalam menerapkannya di kompetisi yang mereka naungi.
Hingga akhirnya diuji coba di gelaran EURO 2016 dan Liga Champions musim 2017/2018. Sampai akhirnya semua liga elite Eropa sudah menerapkannya.
Namun, teknologi garis gawang dan VAR tidak diterapkan di kualifikasi sehingga Cristiano Ronaldo masih memburu gol pertamanya pada musim ini setelah juga tidak mencetak gol dalam kemenangan 1-0 atas Azerbaijan di laga pembuka.