INDOSPORT.COM - Sebagai fans di stadion, para suporter akan mendukung timnya selalu menang. Namun, hal ini tak berlaku bagi Ultras Lazio yang ingin timnya kalah dari Inter Milan agar AS Roma tak meraih scudetto. Kok bisa?
Kehadiran penonton di stadion menjadu suntikan moral bagi para pemain di lapangan. Biasanya, mayoritas penonton yang hadir di stadion merupakan pendukung dari suatu kesebelasan.
Bagi tuan rumah, selain memberi suntikan moral ke timnya, kehadiran suporter beserta Chants-chantsnya juga bertujuan untuk membuat mental tim tamu jatuh.
Namun, hal ini nampak tak berlaku di Italia pada musim 2009-2010 saat suporter garis keras atau Ultras dari Lazio datang di laga timnya melawan Inter Milan.
Di laga itu, Ultras Lazio meminta Biancocelesti mengalah dari Inter Milan agar rival abadinya, AS Roma gagal meraih Scudetto.
Apa yang dilakukan Ultras Lazio ini nyatanya bertolak belakang dengan kondisi tim. Saat itu, Biancocelesti sendiri terancam degradasi saat laga memasuki pekan ke-36 melawan Inter.
Namun karena rivalitas, mereka rela Lazio tumbang agar AS Roma tak meraih Scudetto keempatnya. Presiden AS Roma, Rossela Sensi pun mengamuk dengan aksi pendukung rival sekotanya tersebut.
“Saya ingatkan semua, bahwa musim ini (2009-2010) kami sudah sepakat untuk mengurangi ketegangan, tapi lihat saja yang terjadi. Mereka malah bertindak seperti ini," ucap Rosella Sensi sambil geleng-geleng kepala, dilansir dari Football Italia.
Sepanjang laga, Ultras Lazio tak ada henti-hentinya mengeluarkan Chants atau yel-yel yang bertujuan agar timnya mengalah dari Inter Milan yang saat itu membutuhkan poin demi mengalahkan AS Roma dalam perburuan Scudetto.