INDOSPORT.COM - Raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona, menyunat besar-besaran jajaran direksinya ketika Joan Laporta jadi presiden. Tendang legenda selaku direktur akademi La Masia, apakah ini ada hubungannya dengan Victor Valdes?
Sepak terjang Catalan memang terbilang anjlok sejak musim lalu ketika alami nihil prestasi. Bayangkan saja, urung menangi liga domestik usai kalah saing lawan Real Madrid berlanjut ke insiden pembantaian 2-8 lawan Bayern Munchen di Liga Champions.
Tentunya ini juga dibarengi krisis ekonomi usai terbukti telah berhutang hingga 1,2 miliar euro (Rp20 triliun) yang buat masa depan klub kian tak jelas. Belum lagi jumlah tunggakan transfer 126 juta euro (Rp2,1 triliun) ke 19 klub berbeda.
Hal inilah yang jadi pertimbangan besar Joan Laporta ketika didapuk jadi pengganti sepadan Josep Maria Bartomeu selaku presiden klub. Punya pengalaman apik kala menjabat sebagai orang nomor satu periode 2003-2010, ia siapkan adanya revolusi.
Usai berseru akan pertahankan Lionel Messi sekaligus Ronald Koeman selaku pelatih utama, ia pun menginginkan adanya perombakan di bagian direksi. Laporan RAC1 menyebutkan sudah ada Roman Gomez Ponti dan Albert Soler yang hengkang dari Camp Nou.
Kepergian ketua legal klub dan pemimpin seksi olahraga klub itu sendiri kini bertambah dengan Patrick Kluivert. Mantan striker yang ambil bagian sebagai petinggi La Masia ini akan segera diusir pada akhir musim nanti.
Laporta and his board have decided to sack Patrick Kluivert as the head of La Masia.
— Barça Universal (@BarcaUniversal) March 29, 2021
— Rac1 pic.twitter.com/lhM90lBRCb
Entah suatu kebetulan atau tidak, tak adanya perpanjangan kontrak Kluivert oleh Laporta berkaitan dengan batalnya gerakan revolusi yang digadang-gadangnya. Hal ini pun berkaitan konflik direksi La Masia itu dengan Victor Valdes.