INDOSPORT.COM - Liga Inggris musim ini bisa jadi pertama dan terakhir kalinya bagi Edinson Cavani. Sampai akan ditemui Ed Woodward, apakah nasib striker itu resmi berakhir dengan Manchester United?
Penampilan gemilang The Red Devils benar-benar mengejutkan banyak pihak, terlunta-lunta di awal musim dan turun kasta dari Liga Champions ke Liga Europa, nyatanya tak terlihat di paruh musim kedua. Bayangkan, mereka sempat memuncaki liga domestik.
Saat taktik 4-2-3-1 dan datangnya Bruno Fernandes termasuk efektif, Ole Gunnar Solskjaer pun kini hanya perlu lakukan perombakan di garis depannya. Nama Jadon Sancho dan Erling Haaland sempat ada dalam catatannya sebagai pemain wajib didatangkan.
Namun, impiannya mendatangkan dua penyerang Borussia Dortmund yang naik daun itu terganjal soal harga yang jika ditotal mencapai 210 juta euro (Rp3,5 triliun). Kala Ed Woodward, wakil eksekutif klub ogah rogoh kocek, opsi pemain gratis pun tak terelakan.
Ya, Edinson Cavani datang pada Oktober 2020 lalu langsung jadi pilihan alternatif Solskjaer di garis depan. Awalnya, pemain yang baru saja akhiri masa bakti di PSG ini langsung tampil cukup gemilang dengan mengemas tujuh gol di 26 laga.
Tetapi, seiring berjalannya waktu, Cavani justru jadi rentan cedera dan terlihat saat ia alami masalah otot. Penyerang asal Uruguay ini pun sempat terkena sanksi larangan tampil di tiga laga dan denda Rp1,9 miliar gara-gara kata 'negrito.'
Sempat buat sang ayah, Luis Cavani, menganggap anaknya tak layak di Liga Inggris, masa depan penyerang ini pun dirumorkan bakal gabung Boca Juniors. Demi selesaikan masalah ini, Woodward dan direktur sepak bola Manchester United, John Murtough, pun turun tangan.