INDOSPORT.COM – Berikut 5 blunder terbesar yang dilakukan Juventus di bursa transfer. Namun, tak ada nama Cristiano Ronaldo yang gagal membawa Bianconeri berjaya di Eropa.
Juventus membuat kejutan besar di bursa transfer musim panas 2018, ketika memboyong Cristiano Ronaldo dari Real Madrid dengan banderol 100 juta euro (Rp1,7 triliun).
Langkah itu diambil Bianconeri dengan harapan CR7 bisa membawa mereka berjaya di Liga Champions. Pasalnya, Ronaldo tercatat memenangi kompetisi itu 1 kali bersama Manchester United dan 4 kali bersama Real Madrid.
Di sisi lain, Juventus sudah lama berpuasa memenangi Si Kuping Lebar usai terakhir kali merebutnya pada musim 1995/1996.
Meski demikian, kehadiran Ronaldo nyatanya tak banyak membantu. Selama 3 musim dibela CR7, prestasi terbaik Juventus di Liga Champions adalah lolos ke perempat final.
Ronaldo memang menghadirkan 2 gelar Serie A Italia, namun Bianconeri sudah memenangi kompetisi itu 7 kali beruntun sebelum sang megabintang datang.
Kandasnya Juventus di tangan Porto pada babak 16 besar Liga Champions musim ini pun membuat Ronaldo santer disebut bakal didepak. Dengan demikian, uang penjualan dan gajinya bisa dimanfaatkan mendatangkan bintang lain yang lebih muda dengan kualitas yang tidak kalah.
Meski demikian, dengan torehan 2 scudetto Serie A Italia, Ronaldo tentu tidak pantas dianggap transfer blunder. Di sisi lain, ada sedikitnya 5 transfer yang bisa dianggap sebagai blunder terburuk Juventus di bursa. Apa saja? Berikut ini ulasannya:
5. Transfer Keluar – Joao Cancelo ke Manchester City
Didatangkan dengan harga 40 juta euro pada 2018, Joao Cancelo langsung jadi bek kanan andalan Massimiliano Allergi. Ia bahkan membantu tim merebut gelar Serie A Italia dan Supercoppa di musim pertamanya itu.
Namun, semusim kemudian, Joao Cancelo secara mengejutkan dilepas ke Manchester City untuk dibarter dengan Danilo. Danilo memang bukan pemain buruk, tapi melihat aksi gemilang Joao Cancelo di City musim ini, transfer tersebut bisa dianggap sebagai sebuah kesalahan.
4. Transfer Masuk – Marko Pjaca dari Dinamo Zagreb
Pada 2016, Juventus mengeluarkan 23 juta euro untuk memboyong Marko Pjaca dari Dinamo Zagreb yang menjadikannya penjualan termahal bagi klub Kroasia itu. Ketika itu, Pjaca yang baru berusia 21 tahun memang tampil gemilang dengan catatan 28 gol hanya dari 2 musim.
Sayangnya, karier Marko Pjaca di Turin terhambat cedera dan ketatnya persaingan di sektor sayap. Usai tampil 20 kali di musim perdananya, dalam 4 musim berikutnya ia dipinjamkan ke 4 klub berbeda. Musim ini ia dipinjamkan ke Genoa dan kontraknya bersama Juventus habis 3 bulan lagi.