Kebangkitan PSIS Semarang dan Usaha Kembali Pada Kejayaan Masa Lalu
Sejak era Liga Indonesia, PSIS Semarang pernah menjadi juara pada edisi 1998/99. Ketika itu, Tugiyo menjadi pahlawan bagi PSIS Semarang dengan mencetak gol tunggal di laga final melawan Persebaya Surabaya.
Setelah itu, PSIS Semarang sempat agak menurun sebelum akhirnya kembali meroket ketika diperkuat duet Gustavo Hernan Ortiz dan Emanuel De Porras. Puncaknya adalah Liga Indonesia 2006 saat PSIS Semarang kembali masuk ke babak final.
Sayang pada saat itu, PSIS Semarang harus mengakui keunggulan Persik Kediri setelah melewati 120 menit pertandingan. Padahal PSIS Semarang saat itu memiliki peluang besar untuk menjadi juara, sayang nasib berkata lain.
Setelah itu, PSIS Semarang terus menurun hingga akhirnya sempat terdegradasi, tapi untungnya kini tim sudah ada di divisi teratas. Begitu kembali ke Liga 1, PSIS Semarang pun tak serta merta langsung menjadi penghuni 5 besar, karena memang tim sedang membangun fondasi terlebih dulu.
Barulah sekarang sepertinya menjadi saatnya PSIS Semarang untuk memetik buah kerja keras membangun tim dari nol setelah sempat terdegradasi. Banyak sekali pemain muda yang memiliki potensi bakal membawa PSIS Semarang kembali lagi ke puncak Liga 1.
Salah satu yang paling menonjol adalah Pratama Arhan yang juga merupakan penggawa Timnas Indonesia junior. Di Piala Menpora saja, Pratama Arhan sudah mampu mencetak 2 gol dan satu assists, meski posisinya adalah pemain sayap.
Sangat menggembirakan melihat geliat PSIS Semarang dengan barisan pemain mudanya mendobrak di Piala Menpora. PSIS Semarang sudah ada di jalan yang benar untuk bangkit dan kembali pada kejayaan masa lalu.