In-depth

Tepatkah Keputusan Thomas Tuchel 'Menghabisi' Karier Tammy Abraham di Chelsea?

Sabtu, 10 April 2021 12:49 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Twitter@SW6Daily
Tammy Abraham, pemain Chelsea. Copyright: © Twitter@SW6Daily
Tammy Abraham, pemain Chelsea.
Singkirkan Abraham dari Chelsea Jadi Keputusan Tepat Tuchel?

Abraham terakhir tampil untuk Chelsea pada laga melawan Southampton pada 20 Februari 2021. Kala itu ia menjadi starter dan ditarik keluar saat babak kedua dimulai.

Semenjak saat itu, ia tak pernah lagi menjejakkan kakinya ke lapangan untuk membela Chelsea dan hanya duduk di bangku cadangan.

Saat ia tak tampil, Tuchel beralasan bahwa Abraham mengalami cedera. Hal itu benar adanya karena menurut Transfermarkt, ia menepi selama 43 hari terhitung dari tanggal 21 Februari hingga 5 April 2021.

Total delapan laga di mana ia absen. Di laga terakhir Chelsea kala melawan FC Porto, Abraham menjadi cadangan dan tak diturunkan meski The Blues kala itu kesulitan mencetak gol.

Malahan, Tuchel lebih memilih Olivier Giroud di babak kedua agar daya gedor Chelsea makin tajam. Meski tak mencetak gol, hasilnya pun terbilang apik yakni kemenangan.

Jika merunut pernyataan Tuchel, maka tak ada paksaan baginya memainkan Abraham. Keputusannya menyingkirkan Abraham pun terbilang tepat.

Sebab, Chelsea saat ini membutuhka hasil untu finis di empat besar dan atau bahkan melangkah lebih jauh di Piala FA dan Liga Champions.

Dengan target tersebut, sulit untuk Tuchel merubah formasi serta komposisi yang ia mainkan. Dengan fakta ini, karier Abraham di Chelsea di sisa musim 2020/21 telah habis.

Lalu, keputusan Tuchel menyingkirkan Abraham adalah tentu terkait dengan taktik. Sebagai penyerang dan top skor Chelsea, Abraham memiliki kelemahan dalam Link Up bersama pemain lainnya.

Abraham bertipe Poacher, dan hanya menunggu peluang untuk mengkonversi gol. Berbeda dengan Giroud yang berperan sebagai penyerang namun juga tak hanya sebatas menunggu peluang dan siap membantu rekannya mencetak gol dengan Link Up-nya.

Laga melawan Leicester City di video di bawah ini adalah bukti bagaiman Abraham merusak Build Up serangan Chelsea kala diasuh oleh Frank Lampard.

Sebagai Target Man, Abraham kesulitan membangun Link Up dengan pemain lainnya saat menyerang. Selain itu, ia terkesan malas untuk turun dan memberi tekanan dalam taktik Counter Pressing yang diterapkan Tuchel seperti saat Chelsea ditahan imbang Southampton.

Oleh karenanya, penyingkiran Abraham adalah keputusan tepat dari Tuchel. Kembali lagi ke fakta bahwa Abraham tak cocok dengan karakter yang dibutuhkan Tuchel dan Tuchel tengah dituntut meraih hasil.

Belum lagi dengan fakta bahwa Abraham senang membuang-buang peluang di depan mata seperti analisa di artikel INDOSPORT lainnya yang berjudul ‘Tammy Abraham: Duri dalam Daging Chelsea di Laga Penting dan Big Match’.