INDOSPORT.COM - Tiada angin tiada hujan, presiden Real Madrid, Florentino Perez menggelar Liga Super Eropa untuk menandingi kompetisi yang dinaungi UEFA. Bakal bergulir dalam waktu dekat, ada tiga kerugian fatal yang dialami partisipannya.
Berawal dari berbagai penilaian kurang memuaskan terselenggaranya Liga Champions, orang nomor satu di Los Blancos lantas getol ingin adanya kompetisi yang adil. Tak heran, ia pun menggagas adanya liga khusus yang diikuti 20 tim elit seantero Eropa.
Pola pikirnya pun sejalan dengan petinggi klub lain yang kini jadi wakil ketua terselenggaranya Liga Super Eropa. Sebut saja Stan Kroenke (Arsenal), John W.Henry (Liverpool), Andrea Agnelli (Juventus), dan Joel Glazer (Manchester United).
Diikuti oleh 12 klub yang sama-sama sepakat tinggalkan UEFA yakni Manchester United, Man City, Chelsea, Arsenal, Tottenham, Liverpool, AC Milan, Inter Milan, Juventus, Atletico Madrid, Barcelona, dan Real Madrid. LSE masih menunggu tiga tim lainnya.
Most recent league title of European 'Super' League founding clubs:
— Squawka Football (@Squawka) April 18, 2021
🏴 Arsenal: 2004
🏴 Chelsea: 2017
🏴 Liverpool: 2020
🏴 Man City: 2019
🏴 Man Utd: 2013
🏴 Spurs: 1961
🇪🇸 Atlético: 2014
🇪🇸 Barcelona: 2019
🇪🇸 Real Madrid: 2020
🇮🇹 Milan: 2011
🇮🇹 Inter: 2010
🇮🇹 Juventus: 2020
Nantinya, 15 klub pendiri atau founding bakal langsung melakoni kompetisi yang memperebutkan hadiah juara senilai 400 juta euro (Rp6,9 triliun), empat kali lipat dari pendapatan di Liga Champions. Subsidi pun bakal diberkan kepada para partisipan.
Berani jamin tingkat kesejahteraan 20 tim yang turut serta, siapa sangka kompetisi yang dipimpin oleh Perez ini dibantu oleh bank ternama Amerika, JP Morgan lewat investasi 6 miliar euro (Rp104 triliun). Belum ditambah hak siar dan sponsor lainnya.
Kendati menggiurkan, kompetisi ini tentu menjadi saingan utama Liga Champions-nya UEFA. Berbagai kecaman pun datang, baik dari para penikmat sepak bola, pemain legendaris, hingga FIFA yang tak segan-segan melarang para pemain ikut Piala Dunia.
Adapun Liga Super Eropa dikabarkan bakal bergulir 2023-2024 atau bahkan lebih cepat pada bulan Agustus tahun ini benar-benar terjadi, ada kans kerugian fatal yang menyertainya. Berikut INDOSPORT merangkum tiga masalah yang akan datang.