JP Morgan dan para Penyandang Dana di Balik Liga Super Eropa
JP Morgan Chase & Co diketahui menjadi penyandang dana dari megaproyek kompetisi Liga Super Eropa yang melibatkan belasan klub dengan basis suporter terbanyak di benua biru.
JP Morgan bakal membantu investasi awal sebesar 3,5 miliar euro dari total investasi sebesar 4 miliar euro atau setara 4,8 miliar dolar. JP Morgan sendiri bukanlah lembaga kacangan di dunia keuangan global.
JP Morgan merupakan bank investasi yang berasal dari Amerika Serikat. Mereka melakukan perjanjian untuk menanggung investasi awal untuk klub-klub selama beberapa tahun di ESL.
Pembiayaan dari JP Morgan sendiri menetapkan suku bunga antara 2 sampai 3 persen dan ditetapkan dalam jangka panjang, yakni 23 tahun. Informasi ini diberikan oleh salah satu sumber mengutip Bloomberg. Pihak JP Morgan masih bungkam soal ini.
Data tahun 2017 menampilkan bahwa JP Morgan merupakan bank terbesar di Amerika Serikat dengan aset Rp2.424 triliun dengan cabang lebih dari 100 negara. Bank investasi raksasa yang didirikan oleh bankir asal AS, John Pierpont Morgan (1837-1913) ini memiliki kantor pusat di New York.
Didirikan sejak abad 19, JP Morgan sudah beroperasi di Asia Pasifik sejak 1872. Negara Indonesia sendiri menjadi salah satu sasaran operasi dari JP Morgan di Asia Pasifik sejak 1968.
Namun, pada 2017 silam pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan memutuskan untuk menghentikan segala hubungan kemitraan dengan JP Morgan Chase Bank NA. Alasannya adalah bank satu ini pernah terlibat kasus di Indonesia dan beberapa negara lainnya seperti Inggris dan China.
Adanya campur tangan perusahaan Amerika Serikat sendiri pada proyek Liga Super Eropa bisa dibilang bukan sebuah kebetulan. Faktanya, para konglomerat dari Negeri Paman Sam memang terlibat erat dengan gagasan ini.
Salah satunya adalah Stephen M. Ross, miliuner asal AS yang menginvestasikan banyak uang di bidang olahraga. Pada 2016, Stephen M. Ross pernah diduga melaksanakan pertemuan dengan petinggi klub-klub raksasa Inggris untuk merencanakan Liga Super Eropa.
Tak cuma itu, Stephen M. Ross adalah orang di balik kompetisi pramusim yang sarat uang, International Champions Cup. Konsep ICC sendiri mirip seperti Liga Super Eropa, yakni dengan mengumpulkan tim-tim besar di tiap negara raksasa sepak bola di Benua Biru.
Tak cuma JP Morgan dan Stephen M. Ross yang berasal dari Amerika Serikat. Faktanya, saat ini sejumlah klub peserta Liga Super Eropa juga dimiliki oleh miliuner AS, seperti AC Milan, Manchester United, dan Arsenal.