3 Alasan 'The Big Six' Liga Inggris Tinggalkan European Super League
Jika ancaman masih belum ampuh, maka uang akan berbicara. Mungkin itulah yang dipikirkan oleh UEFA ketika membujuk tim-tim Liga Super Eropa agar kembali ke 'jalan yang benar'.
Melansir laman Caughtoffside dinukil dari Mundo Sportivo, organisasi yang dipimpin oleh Ceferin memberikan sejumlah uang yang belum diketahui nominalnya kepada Manchester City, Manchester United, Chelsea, Tottenham, Arsenal, dan Liverpool.
Mundo Deportivo menambahkan bahwa klub dari Spanyol yakni Atletico Madrid, Barcelona, dan tentu saja Real Madrid tak mendapat uang sepeserpun. Alasannya? Sederhana, ketiganya dianggap 'musuh' gara-gara mendukung kompetisi tak rasional tersebut.
Kebahagiaan Federasi Sepak Bola Benua Biru sendiri cukup berdasar setelah European Super League nyaris mengancam pamor mereka. Tak heran gara-gara hal tersebut mereka bersikeras lakukan berbagai cara agar kompetisi pesaing bisa tunduk.
Alasan lain UEFA berikan hadiah untuk 6 klub Liga Inggris saja tak lepas dari fakta Perez yang notebene presiden Real Madrid menjadi ketua Liga Super Eropa. Mereka pun mengancam Los Merengues untuk memecat presidennya jika ingin tampil di Liga Champions.
3. Suara Fans
Dua hari terakhir menjadi waktu yang melelahkan bagi pencinta sepak bola dunia. Para suporter di pelosok dunia dikejutkan dengan pendeklarasian European Super League.
Pro dan kontra mengiringi kompetisi Liga Super Eropa yang diinisiasi oleh 12 klub. Namun, dengan jelas terlihat bahwa mayoritas para suporter di Eropa dan dunia menolak pendeklarasian kompetisi ini.
Mereka merasa bahwa klub telah mengkhianati sejarah sepak bola itu sendiri. Klub-klub dengan egois mementingkan kepentingan sendiri tanpa memedulikan suara pemain dan suporter.
Terlebih lagi, sisi suportivitas dirasa hilang begitu saja ketika Liga Super Eropa dikumandangkan. Suporter dari keenam klub Liga Inggris pun kompak menyuarakan keberatan.
Suporter Arsenal, Chelsea, dan Liverpool bahkan sampai meramaikan stadion untuk menggelar unjuk rasa. Media sosial juga dipenuhi kata-kata protes.
Bahkan, keluhan itu datang dari suporter paling fanatik. Melihat hal ini, tentu klub-klub Liga Inggris peserta Liga Super Eropa tidak tinggal diam.
Mereka sadar bahwa para suporterlah yang membuat klub mereka bisa hidup. Arsenal dan Liverpool secara terbuka mengemukakan permintaan maaf kepada suporter dan seluruh simpatisan klub atas kekhilafan mereka memilih bergabung dengan Liga Super Eropa.